Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Melihat Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Negeri

Mensos dan Sekab tinjau lokasi sekolah rakyat di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)
Intinya sih...
  • Sekolah Rakyat akan berbasis asrama dengan biaya gratis, termasuk seragam dan makanan.
  • Ditujukan untuk siswa dari kelompok desil 1 dan desil 2, mulai tahun ajaran baru 2025-2026.
  • Akan disiapkan dua skema kurikulum: kurikulum sekolah unggul yang diterapkan di sekolah berstandar internasional dan kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan di sekolah-sekolah.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah sedang mengkaji pembuatan Sekolah Rakyat untuk masyarakat miskin, agar bisa mendapat pendidikan yang layak. Lalu, apa bedanya Sekolah Rakyat dan sekolah negeri?

Sekolah Rakyat akan berbasis asrama (boarding), sehingga siswanya tinggal di asrama. Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengatakan Sekolah Rakyat juga tidak dipungut biaya alias gratis.

"Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis, dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa," ujar Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3/2025).

Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat dibuat bersama dengan kementerian/lembaga lainnya. "Ini kerja bersama, Kemensos tidak sendirian," kata dia.

1. Kriteria siswa yang bisa mendaftar Sekolah Rakyat

Salah satu fasilitas di sekolah rakyat Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi siswa jenjang SD, SMP, dan SMA. Sekolah Rakyat ditujukan untuk masyarakat kelompok desil 1 dan desil 2.

Desil 1 adalah rumah tangga kelompok 10 persen terendah, dan desil 2 merupakan rumah tangga kelompok 10-20 persen terendah.

Gus Ipul menyampaikan, Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun ajaran baru 2025-2026.

"Ya kurang tiga bulan ini, Juli ini. Jadi yang saya sebut tadi itu memang secara sarana-prasarana sudah siap untuk digunakan. Memulai ya, memulai penyelenggaraan 2025-2026," ujar dia.

2. Kurikulum Sekolah Rakyat

Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Sleman, Selasa (25/2/2025). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan akan disiapkan dua skema kurikulum untuk Sekolah Rakyat. Pertama, kurikulum sekolah unggul yang dikelola Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Kedua, kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan di sekolah-sekolah.

"Kalau sekolah unggul kan standar internasional kan, yang Sekolah Unggul Garuda itu. Tapi kalau kurikulum kami ya sama dengan yang berlaku di Indonesia saat ini," ujar Mu'ti.

3. Bagaimana dengan sekolah negeri

Ilustrasi - Ratusan siswa di dua sekolah negeri di Palembang terancam gagal ikuti seleksi masuk Perguruan Tingg (IDN Times/Rangga Erfizal)

Berdasarkan Keputusan Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 47/M/2023, sekolah negeri merupakan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal yang diselenggarakan pemerintah daerah, dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Untuk biayanya, biasanya dikembalikan ke kebijakan masing-masing daerah. Saat ini, sekolah negeri menggunakan kurikulum merdeka. Semua masyarakat bisa mendaftar ke sekolah negeri berdasarkan persyaratan pada sistem penerimaan murid baru (SPMB).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us