Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkes Akan Kirim Dokter dari Luar Kota untuk Bantu Bencana Sumatra

Menkes akan kirim dokter ke lokasi bencana Sumatra
Acara Indonesia Health Partners Meeting 2025 dengan tema 'Harmony for Indonesia Health Transformation Acceleration' yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, Senin (8/12/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Tenaga kesehatan di Sumatra terdampak dan jadi korban bencana
  • Sebanyak 31 rumah sakit di Sumatra terdampak bencana
  • Rumah sakit terkendala aliran listrik dan air bersih
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memastikan akan mengirim dokter dari kota lain, untuk membantu menangani masyarakat terdampak bencana Sumatra.

Hal itu dilakukan karena keterbatasan tenaga kesehatan yang bertugas di tiga provinsi terdampak bencana, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

"Jadi kami harus mengirim beberapa dokter dan perawat dari kota lain untuk masuk (bertugas di daerah terdampak bencana Sumatra)," kata Menkes dalam acara Indonesia Health Partners Meeting 2025 dengan tema Harmony for Indonesia Health Transformation Acceleration yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, Senin (8/12/2025).

1. Tenaga kesehatan juga ikut terdampak dan jadi korban bencana

Menkes akan kirim dokter ke lokasi bencana Sumatra
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-61. (Yotube.com/Kementerian Kesehatan)

Budi memaparkan, masyarakat setempat di Sumatra yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan juga turut menjadi korban bencana. Sehingga saat ini mereka masih dalam proses pemulihan, baik untuk tempat tinggal maupun mengurus keluarga.

"Masalah kami sekarang, dokter dan perawat juga menjadi korban. Dan mereka tidak punya rumah, beberapa tidak bisa makan, mereka masih mengurus keluarga mereka," ungkapnya.

2. Sebanyak 31 rumah sakit di Sumatra terdampak

Menkes akan kirim nakes ke lokasi bencana Sumatra
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin saat di wawancari awak media di Istana Kepresidenan. (IDN Times/Ilman Nafian)

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total ada 31 rumah sakit yang terdampak bencana di Sumatra. Saat ini, pemerintah terus berupaya memulihkan semua rumah sakit tersebut. Menkes menjelaskan alasan lebih baik menyiapkan rumah sakit saat kondisi darurat, ketimbang puskesmas.

"Tujuan pertama (setelah terjadi bencana) adalah memastikan 31 rumah sakit yang terdampak, beroperasi kembali secepat mungkin. Orang bilang, 'kenapa tidak Puskesmas? Kenapa rumah sakit?' Puskesmas itu di masa normal kita berurusan dengan Puskesmas. Di masa buruk, kondisi kritis itu perginya ke rumah sakit, kita lebih baik siapkan rumah sakitnya," ucap Menkes.

Saat ini, sejumlah rumah sakit di lokasi bencana Sumatra sudah ada yang mulai beroperasi kembali, namun masih terdapat pula yang masih dalam proses pemulihan.

3. Rumah sakit terkendala aliran listrik dan air bersih

Dua anak penyintas banjir membawa kucing peliharaan, Minggu (7/12/2025).  Banjir menerjang Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh sejak Rabu (25/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Dua anak penyintas banjir membawa kucing peliharaan, Minggu (7/12/2025). Banjir menerjang Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh sejak Rabu (25/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Budi lantas menjelaskan, sejumlah rumah sakit yang mulai beroperasi kini terkendala pasokan aliran listrik. Ia menyebut, pasokan listrik sementara melalui genset belum bisa memenuhi kebutuhan rumah sakit. Sebab, batas daya penggunaan genset paling lama hanya tiga hari, sementara akses menuju lokasi rumah sakit masih sangat sulit sehingga harus memanfaatkan helikopter.

"Bagaimana anda bisa membuka rumah sakit tanpa listrik? Dan kami punya 10 lokasi tanpa listrik. Jadi kami harus menggunakan helikopter untuk mengangkut genset, penuh dengan bensin—yang sebenarnya sangat berbahaya untuk dilakukan—dan membawanya naik dan menaruhnya di rumah sakit. Tapi genset itu hanya bertahan tiga hari, karena setelah tiga hari mereka kehabisan bahan bakar. Dan tidak ada cara untuk membawa bahan bakar. Jadi kami harus mengangkut [ke] rumah sakit lagi dan membawa bahan bakar ke rumah sakit ini," ujar Menkes.

Kemudian, Budi mengungkapkan masalah lain yang dialami rumah sakit di daerah bencana Sumatra sekarang ini, kebutuhan air bersih.

"Begitu listrik menyala, kami punya masalah dengan air, karena kami butuh air. Dan itu butuh satu atau dua hari lagi untuk mengoperasikan rumah sakit. Ketika kami mendapat akses air, kami nyalakan lampu, kami sadar bahwa lumpurnya setebal ini. Karena sekarang sudah tidak hujan lagi, jadi lumpurnya mengeras. Jadi kami harus membersihkan semua rumah sakit. Itu butuh tiga atau empat hari lagi," kata Budi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Sopir Truk Sampah Tewas Kelelahan, DLH DKI Evaluasi Menyeluruh

09 Des 2025, 09:29 WIBNews