Menkes: Screening Kesehatan Jiwa Bakal Diterapkan di Puskesmas

- Menteri Kesehatan akan menerapkan screening kejiwaan di puskesmas untuk mendeteksi gangguan kesehatan mental.
- Cek kesehatan mental akan diberlakukan bagi anak sekolah, tempat kerja, dan lansia karena penyebabnya berbeda-beda.
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, pihaknya akan menerapkan screening kejiwaan di puskesmas.
Hal itu karena kesehatan jiwa merupakan hal yang sangat penting untuk dideteksi.
"Sekarang kita mau turun di level puskesmas, lakukan screening jiwa. Tidak hanya cek gula darah, lemak darah, tapi screening jiwa," kata Budi di acara Real Talk With Uni Lubis by IDN Times, dikutip Senin (19/8/2024).
1. Cek kesehatan mental dari anak hingga lansia

Budi mengatakan, anak-anak juga saat ini sudah mengalami gangguan kesehatan mental.
Oleh karena itu, pihaknya akan memberlakukan cek kesehatan mental bagi anak sekolah, tempat kerja, dan lansia.
"Karena mereka masing-masing berbeda penyebabnya," kata Budi.
2. Prevalensi gangguan kesehatan mental tinggi

Budi mengatakan, pihaknya melihat bahwa prevalensi gangguan kesehatan jiwa di Indonesia sangat tinggi.
"Itu disampaikan neglected (pengabaian) karena dilihatnya bukan penyakit. Kesehatan jiwa harus diperhatikan lebih banyak karena prevalensinya, kejadiannya, tinggi di masyarakat," kata dia.
3. Kesehatan jiwa di Indonesia diabaikan

Budi mengatakan, kesehatan jiwa di Indonesia diabaikan. Padahal, penyakit yang mengganggu jiwa mirip dengan penyakit lain seperti jantung, ginjal, otak, dan lainnya.
"Kita tahu jenis-jenis penyakit jiwa banyak. Gimana tahu detekesinya? Sebagai orang kesehatan tugasnya cuma dua, gimana cara memeriksa dan cara mengobatinya?" kata dia.
Hal itu pula yang membuat Kemenkes berencana untuk memasang pengecekan Kesehatan jiwa di puskesmas dan beberapa lokasi lainnya