Menkes soal Dokter PPDS: Bullying-nya Sangat Kencang!

- Menteri Kesehatan akui kasus bullying di PPDS sangat kencang
- Budi diminta memeriksa kasus kematian dokter yang diduga ditutupi
- Budi minta hentikan aktivitas dokter PPDS agar penyelidikan dilakukan dengan lebih baik
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengakui kasus bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sangat kencang.
Hal itu menyusul kasus kematian mahasiswa kedokteran yang tengah mengikuti PPDS Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) di RS Kariadi, Semarang.
"Saya dapat banyak masukan bahwa di proses pendidikan dokter spesialis, bullying-nya itu kencang sekali," kata Budi dalam program Real Talk With Uni Lubis by IDN Times, dikutip Senin (19/8/2024).
Budi mengaku mengetahui hal itu ketika pertama kali menjadi Menteri Kesehatan pada Desember 2020. Namun saat itu Kemenkes tengah berfokus pada penanganan COVID-19.
1. Budi sempat diminta cek penyebab kematian dokter PPDS yang meninggal akhiri hidup

Budi mengaku, dirinya pernah mendapatkan permintaan untuk melihat penyebab kematian dokter Aulia Risma Lestari tersebut.
Hal tersebut karena kasus kematian yang diakibatkan oleh mengakhiri hidup tersebut dicoba ditutupi.
"Itu yang beredar kemana-mana sih, karena saya sempat menanyakan juga ke beberapa orang, bahwa ini meninggalnya karena bunuh diri dan dicoba ditutupi. Jadi minta tolong ke saya, tolong diperiksa," kata Budi.
2. Budi minta Inspektur Jenderal Kemenkes mengecek

Budi pun langsung meminta Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memeriksa kasus tersebut.
"Coba periksa! Kebetulan dia (Inspektur Jenderal) Dewan Pengawas di RS Kariadi, jadi tolong diperiksa," kata dia.
Namun ketika keesokan harinya datang, ujar Budi, informasi kedatangan pihak Kemenkes sudah diketahui sehingga pihaknya sulit masuk.
"Jadi semuanya sebelum diperiksa, kita sulit masuk, dan anak-anak sudah takut karena sudah dipanggil. Supaya ngomongnya masih begini, ngomongnya masih begini, ya, artinya yang kita mau tanyain, sudah takut semua," kata Budi.
3. Budi minta hentikan sementara aktivitas

Budi pun kemudian meminta untuk menghentikan seluruh aktivitas dokter PPDS di rumah sakit tersebut agar mereka bisa tenang.
"Jadi gak usah ketemu satu sama lain antara senior dengan juniornya, antara gurunya dengan muridnya, supaya kita bisa melakukan investigasi dengan lebih baik," kata Budi.
Dari situ, ujar dia, penyelidikan yang dilakukan Kemenkes pun mulai dilakukan.
"Mulainya sih dari situ, jadi ada yang ngasih tahu saya," ucap dia.