Menteri PPPA Minta Waspadai Risiko Kekerasan

- Perempuan dan balita jadi korban kebakaran, KemenPPPA memantau kondisi terkini di lapangan.
- Harapkan warga yang terkena bencana segera bangkit, mendapatkan solusi terbaik agar kehidupan mereka kembali normal.
Jakata, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengatakan, situasi darurat pascabencana bisa meningkatkan risiko kekerasan berbasis gender (KBG) dan eksploitasi pada anak. Termasuk potensi pekerja anak atau perdagangan manusia.
Hal itu disampaikan Arifah saat melakukan peninjauan posko pengungsian kebakaran di Pengadegan Timur, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2025).
Di sana, KemenPPPA melakukan trauma healing bagi anak-anak dan perempuan agar mereka dapat kembali menjalankan aktivitas sehari-hari. Kelurahan Pengadegan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta masih melakukan pendataan rinci terhadap korban terdampak, terutama untuk memastikan kebutuhan spesifik kelompok rentan seperti perempuan, anak, lansia, dan penyandang difabel.
“Kami mengapresiasi adanya data terpilah karena hal ini memastikan bahwa bantuan dan layanan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok, sehingga diberikan secara tepat sasaran,” kata Arifah, dikutip Senin (13/10/2025).
1. Perempuan dan balita jadi korban

Kemen PPPA memantau kondisi terkini di lapangan. Berdasarkan data sementara di posko pengungsian, sebanyak 31 kepala keluarga (KK) atau 98 jiwa terdampak dalam kebakaran tersebut.
Dari jumlah tersebut, 32 orang merupakan perempuan dewasa dan 32 lainnya anak-anak, termasuk 2 balita.
2. Harapkan warga yang terkena bencana segera bangkit

Arifah berharap seluruh warga terdampak dapat segera bangkit dan mendapatkan solusi terbaik agar kehidupan mereka kembali normal.
“Kami akan terus mendampingi anak-anak dan perempuan agar bisa pulih secara fisik maupun psikologis. Semoga para korban diberikan kekuatan, kesabaran, dan kesehatan, serta dapat segera melanjutkan aktivitas seperti sediakala,” kata dia.
3. Upaya memberikan sesi trauma healing bagi anak-anak

Sementara, Konselor PUSPA DPPAPP DKI Jakarta, Dimas Astu Arimurti, mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan sederhana sebagai perkenalan awal dengan anak-anak di posko pengungsian lewat permainan dan mewarnai. Kegiatan ini diharapkan membantu anak-anak terdampak agar merasa lebih tenang dan nyaman setelah mengalami peristiwa kebakaran
“Ke depan, apabila memang masih dibutuhkan, kami berencana untuk kembali selama beberapa hari ke depan guna memberikan sesi trauma healing lanjutan dengan materi yang berbeda, menyesuaikan dengan kondisi anak-anak maupun ibu-ibu di lokasi pengungsian. Saat ini masih ada satu anak yang kondisinya syok akibat kejadian kebakaran tersebut,” kata Dimas.