Klaster Hajatan Banyuwangi, 36 Orang Positif Satu Meninggal

Warga diminta terus waspada

Banyuwangi, IDN Times - Satgas COVID-19 Banyuwangi mendeteksi adanya klaster sebuah acara hajatan di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo. Hasil tracing secara bertahap menyebut ada 36 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Dari jumlah itu, 6 di antaranya sembuh dan 1 orang meninggal.

1. Klaster hajatan picu naiknya kasus positif di Banyuwangi

Klaster Hajatan Banyuwangi, 36 Orang Positif Satu MeninggalIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menjelaskan, angka kasus COVID-19 di Banyuwangi selama dua pekan terakhir terjadi peningkatan. Klaster hajatan menjadi salah satu pemicunya.

“Kasus dimulai dari 29 Mei lalu. Dari hasil tracing dan testing dari klaster hajatan tersebut muncul 36 kasus COVID-19. Dari klaster itu, tercatat 6 orang sudah sembuh, 1 meninggal, dan sisanya dalam perawatan. Masih terus kami pantau dan lakukan tracing,” ujar Widji, Kamis (17/6/2021).

2. Rumah sakit mulai kewalahan

Klaster Hajatan Banyuwangi, 36 Orang Positif Satu MeninggalIlustrasi corona. (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, Widji mengatakan kapasitas ruang isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 mulai kualahan seiring peningkatan kasus selama dua pekan terakhir. Hingga saat ini, angka kasus COVID-19 di Banyuwangi mencapai 6.755 dengan 190 orang menjalani perawatan.

"Sekarang memang ada peningkatan penggunaan tempat tidur (untuk pasien Covid-19), harapan kita angka bed occupancy ratio (BOR) yang mulai naik bisa kembali diturunkan," katanya.

Baca Juga: Bertambah Satu, Korban Klaster Hajatan di Lamongan Capai 13 Orang

3. Serapan vaksin capai 334.000

Klaster Hajatan Banyuwangi, 36 Orang Positif Satu MeninggalVaksin COVID-19 Sinovac pada 19 Juli 2020 tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad. Dok. IDN Times/bt

Widji mengimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan protokol kesehatan, meski sudah menerima vaksin. Sebab warga yang sudah divaksin masih bisa tertular dan menyebarkan virus. Apalagi sekarang ada varian delta yang telah dinyatakan masuk ke beberapa daerah di Tanah Air.

Ia juga meminta agar masyarakat menghindari kegiatan kerumunan seperti hajatan.

"Substansinya harus waspadai kegiatan hajatan, kerumunan berpotensi penyebaran COVID-19. Ketika orang buka masker di hajatan seperti itu," katanya.

Sementara itu, hingga saat ini serapan vaksin COVID-19 di Banyuwangi dari total 372.570 dosis vaksin yang diterima Banyuwangi, 89,9 persennya atau sekitar 334.000 di antaranya telah disuntikkan ke masyarakat. Saat ini, Pemkab Banyuwangi sedang menunggu alokasi vaksin kembali dari pemerintah pusat. 

"Persentase penyerapan vaksin dari total vaksin yang diterima itu adalah yang tertinggi di Jatim," ujarnya.

Baca Juga: Klaster Hajatan di Banyuwangi, 25 Orang Positif COVID-19 

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya