Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Momen Anggota DPR Sindir Kapolri yang Sudah 5 Tahun Belum Diganti

Anggota Komisi 3 DPR RI Hinca Pandjaitan sebut Panja KUHAP dibentuk setelah lebaran. (IDN Times/Amir Faisol)
Anggota Komisi 3 DPR RI Hinca Pandjaitan sebut Panja KUHAP dibentuk setelah lebaran. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Istana pernah bantah bakal ganti posisi Sigit sebagai Kapolri
  • Kapolri Sigit ikut masuk di tim komite reformasi Polri
  • Listyo Sigit lampaui empat senior di atasnya ketika dilantik jadi Kapolri
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ada momen menarik dalam rapat kerja yang digelar oleh Komisi III DPR bersama Wakapolri, pejabat Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Sebab, di momen tersebut, periode kepemimpinan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo disindir secara blak-blakan. Seperti yang diketahui Sigit sudah menjabat sebagai Kapolri sejak Januari 2021 dan belum diganti hingga saat ini.

Anggota komisi III DPR RI yang menyentil durasi kepemimpinan Kapolri adalah Hinca Panjaitan dari Partai Demokrat. Ketika rapat, Hinca turut menunjukkan buku berjudul 'Menguji Polri Presisi' ke hadapan Wakapolri, Komjen Pol Dedi Prasetyo.

"Di ruangan ini, Bapak Sigit sebelum menjadi Kapolri menyampaikan pikiran-pikirannya, transformasi Polri ke depan yang menjadi singkatan Polri Presisi, prediktif dan seterusnya. Sampai sekarang semua orang sangat populer (menyampaikan) salam presisi," ujar Hinca seperti dikutip dari YouTube komisi III DPR pada Kamis (20/11/2025).

Namun, ia membocorkan bahwa salam presisi itu kerap diplesetkan dengan makna berbeda. "Kenapa tangan jarimu lima? Sudah lima tahun belum pindah-pindah. Nah, bisa juga dimaknai begitu," katanya yang direspons tawa dari anggota komisi III DPR lainnya.

Ia mengatakan Sigit sudah membicarakan soal transformasi kepolisian sejak 2021. Tetapi, seolah belum ada kemajuan hingga sekarang.

1. Istana pernah bantah bakal ganti posisi Sigit sebagai Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (IDN Times/Siti Fatimah)

Sementara, seruan agar Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo diganti sudah lama bergema. Bahkan, sejak terjadi kasus tindak pembunuhan yang dilakukan oleh eks Kadiv Propam, Ferdy Sambo, Sigit sudah didesak untuk dicopot.

Ia kembali didesak untuk diganti ketika terjadi tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Namun, posisinya tetap aman. Desakan agar Sigit dipecat kembali menguat ketika terjadi tindakan represif aparat kepolisian kepada demonstran di aksi demo pada akhir Agustus 2025 lalu.

Belakangan, Sigit justru berinisiatif membentuk tim reformasi Polri. Padahal, ketika itu Presiden Prabowo Subianto sudah mengumumkan bakal membentuk komite reformasi Polri. Pemerintah membantah pembentukan komite itu untuk mencopot Sigit dari kursi Kapolri.

"Enggak dong, enggak ada (pencopotan kapolri)," ujar Wakil Menteri Sekretaris Negara di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 15 September 2025.

2. Kapolri Sigit ikut masuk di tim komite reformasi Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar rapat akselerasi transformasi Polri di ruang Pusdalsis Stamaops Polri, Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar rapat akselerasi transformasi Polri di ruang Pusdalsis Stamaops Polri, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025).

Namun, belakangan sosok Sigit juga ikut dimasukkan ke dalam tim komite reformasi Polri yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto. Selain Sigit, ada tiga sosok mantan Kapolri lainnya yang ikut dimasukan ke dalam komite tersebut yakni Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, Jenderal (Purn) Tito Karnavian dan Jenderal (Purn) Idham Azis.

Prabowo mengungkapkan alasannya turut memasukkan Kapolri aktif ke dalam komite reformasi Polri. Dalam pandangannya kehadiran Sigit akan sangat membantu agar Komite Reformasi Polri yang dibentuknya memiliki akses untuk meminta pandangan dan berdiskusi dengan internal Polri.

"Karena itu, saya minta kepala kepolisian yang masih aktif, hadir di Komisi ini. Saudara-saudara punya akses untuk diskusi, untuk meninjau, untuk melihat bagian mana dari kepolisian," kata Prabowo di Istana Merdeka pada Jumat 7 November 2025.

Begitu pun dengan masuknya mantan anggota kepolisian yang kini purnatugas. Menurut Prabowo, para mantan Kapolri dapat memberikan pandangannya hingga membuahkan rekomendasi yang bisa disampaikan kepadanya.

3. Listyo Sigit lampaui empat senior di atasnya ketika dilantik jadi Kapolri

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) di Rupattama Mabes Polri, Selasa (30/9/2025). (Dok. Humas Polri)

Sementara, ketika dilakukan uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Kapolri pada 2021 lalu, Sigit mengakui ia melompati empat angkatan senior di atasnya hingga bisa duduk sebagai Tribrata I. Sigit diketahui merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Tetapi, ketika itu, ia mengaku tidak ada masalah di internal Polri ketika angkatan lebih muda melangkahi angkatan senior untuk menjadi Kapolri.

Sebagai bukti, ia ikut diantar menuju ke Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat oleh sejumlah seniornya di kepolisian. Para senior tersebut di antaranya adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy (Akpol 1988), Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyo (Akpol 1987), Kabaharkam Polri Komjen Agus Adrianto (Akpol 1989) dan Kapolda Sulut Irjen Panca Putra (Akpol 1990)

"Pejabat tinggi yang hadir dan walaupun dalam situasi harus menegakkan protokol kesehatan, tapi kita lihat ada senior dari angkatan 87 Pak Arief, ada senior dari angkatan 88 Pak Wakapolri, senior dari angkatan 89 Pak Kabaharkam, dari angkatan 90 ada Pak Panca," kata Listyo pada 20 Januari 2021 lalu.

Ia mengatakan, selama ini hubungan junior dan senior di Polri saling berbaur dan berjalan dengan baik. Sigit dilantik ketika Joko "Jokowi" Widodo masih menjabat sebagai presiden. Ia diketahui pernah menjabat sebagai Kapolres Sukoharjo, Solo sehingga dikenal dekat dengan mantan Gubernur Jakarta itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Jerman Cabut Larangan Ekspor Senjata ke Israel

21 Nov 2025, 06:09 WIBNews