Momen Gibran Ikut Sambut Jokowi Saat HUT TNI Jadi Sorotan Warganet

- Gibran hadir di puncak HUT ke-79 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta.
- Terbongkarnya akun Kaskus yang diduga milik Gibran yang banyak menghina Prabowo dan keluarganya.
- Pendiri Drone Emprit melihat sentimen terhadap isu akun Fufufafa sudah negatif dan dapat merusak reputasi Gibran di mata publik.
Jakarta, IDN Times - Puncak HUT ke-79 TNI sukses mencuri perhatian publik pada Sabtu (5/10/2024) di Lapangan Silang Monas, Jakarta. Namun, kemunculan Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, di puncak HUT TNI juga tak kalah menyita perhatian.
Ini merupakan kali pertama Gibran muncul di satu acara yang sama dengan Prabowo usai terbongkarnya akun Kaskus yang diduga milik Gibran. Isi akun itu banyak menghina Prabowo dan keluarganya.
Di dalam tayangan YouTube Puspen TNI, terlihat Gibran selalu berada di belakang Prabowo. Ketika Presiden Joko "Jokowi" Widodo tiba di Silang Monas, Prabowo terlihat menyalami mantan Wali Kota Solo itu dan Iriana. Prabowo pun sempat terlihat menunjukkan gestur mengenalkan Gibran ke Jokowi.
Mantan Gubernur Jakarta dan Iriana ikut menyalami anak sulung mereka tersebut. Sedangkan, putra sulung Gibran, Jan Ethes Srinarendra, digandeng kakeknya di HUT ke-79 TNI.
Saat berjalan menuju ke tempat duduk, Gibran lagi-lagi memilih berjalan di belakang Jokowi. Sementara, sang ayah berjalan beriringan dengan Wapres Ma'ruf Amin dan Prabowo.
Gestur itu dianggap janggal oleh warganet. Sebab, Gibran merupakan wapres terpilih.
"Sepanjang jalan, Gibran sama sekali gak dilirik. Boro-boro diajak bicara oleh Prabowo. Seperti dianggap gak ada blas!" demikian cuit warganet yang dikutip, Minggu (6/10/2024).
Kata Gibran pun sempat jadi trend pada Sabtu kemarin. Sebab, sejak saga akun Fufufafa, Gibran jarang muncul di ruang publik. Bahkan saat pelantikan anggota DPR periode 2024-2029, ia absen. Prabowo justru akrab dengan Ketua DPR Puan Maharani ketika itu.
1. Gerindra sebut Prabowo tak pusingkan isu akun Kaskus Fufufafa

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, pernah mengatakan Prabowo tidak ambil pusing soal kemunculan isu akun Kaskus Fufufafa. Isu mengenai akun tersebut, kata Dasco, tak pernah dibahas sama sekali.
"Jadi, akun itu saja gak sempat dibahas. Gimana kemudian disebut ngebikin keretakan?" ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada 12 September 2024 lalu.
Ia pun kembali menegaskan bahwa relasi Prabowo dan Gibran baik-baik saja. Menurutnya, ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengadu domba Prabowo-Gibran.
2. Sentimen publik terhadap isu Fufufafa negatif

Sementara, dalam analisa Drone Emprit, kemunculan unggahan lama akun Fufufafa berawal pada akhir Agustus 2024 lalu. Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi melihat sentimen terhadap isu akun Fufufafa sudah negatif.
Drone Emprit mengumpulkan percakapan tentang Fufufafa sejak 27 Agustus-12 September lalu. Setidaknya tercatat 60.800 cuitan warganet yang menyinggung Fufufafa, dan sekitar 3.100 cuitan atau komentar dari media massa.
Perbandingannya 95 persen (berasal dari cuitan warganet) dan 5 persen (dari media massa). Dari analisisnya, Drone Emprit menemukan percakapan ini didominasi nada negatif (39.600 cuitan), positif (18.000 cuitan), dan netral (6.400 cuitan).
"Diskusi ini mencakup tuduhan serius, hinaan, dan perdebatan mengenai integritas dan perilaku tokoh politik, yang menciptakan polarisasi di kalangan pengguna media sosial. Engagement yang tinggi menunjukkan bahwa isu ini menarik perhatian publik, dengan banyak retweet dan komentar yang menunjukkan reaksi emosional dari pengguna," ujar Fahmi.
Ia menambahkan, isu tersebut bila tidak ditangani dengan baik maka dapat merusak reputasi Gibran di mata publik. Terutama, bila tuduhan yang beredar dianggap serius dan tidak ditangani dengan baik. Citra positif yang telah dibangun selama ini bisa terganggu oleh kontroversi yang berkaitan dengan akun Fufufafa.
“Jika publik menganggap Gibran terlibat atau tidak mampu mengendalikan situasi, hal ini dapat mengurangi dukungan dari pemilih yang sebelumnya mendukungnya,” tutur dia.
3. Jimly Asshiddiqie nilai tidak masuk akal isu akun Fufufafa dapat batalkan pelantikan

Sementara, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, mengaku yakin bila Gibran pemilik akun Kaskus Fufufafa. Meski begitu, tetap tidak adil bila pelantikan Gibran dibatalkan karena perbuatannya di masa lalu. Tulisannya di Kaskus sudah diketik 10 tahun lalu.
"Kayaknya bener (akun Fufufafa milik Gibran). Tapi awalnya saya tidak terlalu yakin. Namun, misalnya bener ya udahlah, itu kan sudah 10 tahun yang lalu," ujar Jimly ketika berbincang di program Real Talk with Uni Lubis yang tayang di YouTube IDN Times, Kamis (3/10/2024).
Menurut pakar hukum tata negara itu, kualitas peradaban masyarakat Indonesia mengkritik secara personal, bukan menyangkut kebijakannya. Apa yang dialami Gibran saat ini merupakan bagian dari kampanye hitam. Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat memaafkan apa yang ditulisnya 10 tahun lalu di media sosial.
"Kan 10 tahun yang lalu dia (Gibran) masih muda. Jadi maksud saya seandainya itu benar (akun Fufufafa milik Gibran), ya sudahlah ini kan sebentar lagi mau pelantikan. Masak iya mau batalkan pelantikan presiden hanya gara-gara informasi di masa lalu," tutur Jimly.