MTI Desak Prabowo Ambil Langkah Nyata soal Keselamatan Berkendara

- Kecelakaan maut di gerbang tol Ciawi menewaskan 8 orang dan melukai 11 lainnya.
- Masyarakat Transportasi Indonesia meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan mengatasi masalah keselamatan transportasi darat.
Jakarta, IDN Times - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan mengatasi permasalahan keselamatan transportasi di darat. Respons itu disampaikan untuk menanggapi peristiwa kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (4/2/2025) malam.
Ketua MTI, Tory Darmantoro, menilai keadaan Indonesia saat ini sudah masuk ke dalam darurat keselamatan transportasi.
"Presiden jangan lagi menunda untuk mengambil langkah nyata dan terukur guna mengatasi permasalahan keselamatan transportasi darat," ujar Tory di dalam keterangan tertulis dan dikutip, Rabu (5/2/2025).
Ia mengatakan, selama isu keselamatan transportasi tidak dijadikan perhatian oleh Presiden, maka masyarakat akan selalu berada dalam kecemasan ketika berkendara. Selain itu, kata Tory, masyarakat harus bertaruh nyawa setiap kali berkendara atau menggunakan transportasi umum.
Dalam peristiwa pada Selasa malam kemarin, delapan orang tewas dan 11 individu mengalami luka-luka. Kecelakaan dipicu truk pembawa galon yang mengalami rem blong dan menabrak kendaraan di depannya yang sedang melakukan transaksi di gerbang tol.
1. MTI ingatkan tak perlu ada anggota keluarga pejabat dulu yang jadi korban

Tory mengatakan, sudah banyak nyawa melayang tetapi tidak ada perbaikan dalam keselamatan berkendara. Ia pun bertanya-tanya apakah perbaikan baru bisa dimulai apabila yang menjadi korban adalah keluarga para pejabat.
"Kita tidak harus menunggu ada pejabat atau keluarga pejabat yang menjadi korban. Sudah banyak nyawa hilang dan pemerintah harus bertanggung jawab," kata Tory.
Ia juga turut berbela sungkawa kepada keluarga korban dari peristiwa kecelakaan di gerbang tol Ciawi.
Sementara, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengumpulkan data dan kronologis untuk tindak lanjut.
Plt Dirjen Perhubungan Darat, Ahmad Yani, mengatakan, akan terus melakukan pembinaan terhadap pengemudi melalui diklat pengemudi.
"Terutama terkait tata cara mengemudi yang benar serta tata cara pengecekan rem sebelum melakukan perjalanan," kata Ahmad di dalam keterangan tertulis pada Rabu (5/2/2025).
2. Truk pengangkut galon dalam keadaan laik jalan

Ahmad mengatakan, data yang diperoleh dari mitra darat kendaraan truk dengan nomor polisi B 9235 PYW masih dalam keadaan laik jalan. Kendaraan itu memiliki status uji berkala yang masih berlaku hingga 11 Mei 2025.
Ahmad juga akan memanggil pimpinan dari semua perusahaan air minum dan operator angkutan barang.
Dirjen Hubdar juga akan melakukan inspeksi keselamatan sekaligus sosialisasi penerapan manajemen keselamatan pada setiap perusahaan yang mengangkut air minum yang beroperasi di lintasan Sukabumi-Jakarta.
3. Sopir truk galon yang jadi pemicu kecelakaan selamat

Berdasarkan keterangan dari Kasatlantas Polresta Bogor Kompol Yudiono, sopir truk yang diduga merupakan penyebab kecelakaan di gerbang tol Ciawi dalam keadaan selamat. Meski begitu, ia belum sadarkan diri sehingga belum bisa dimintai keterangan.
"Penyebab nanti (disampaikan). Sopirnya (truk air) belum sadar. Dia selamat, nanti kami minta keterangan," ujar Yudiono ketika dikonfirmasi oleh IDN Times.
Yudiono menuturkan, saat ini kondisi lalu lintas di GT Ciawi 2 sudah berjalan di dua gerbang. Sementara gerbang lainnya dalam pembersihan material bangunan akibat kecelakaan.
"Sekarang saya masih di TKP. Kami sedang membersihkan material, sementara lalu lintas di dua gerbang normal, lainnya lagi dibersihkan material yang rusak," kata dia.
Ia memastikan kondisi lalu lintas di GT Ciawi 2 pada Rabu pagi lengang. Sehingga tidak ada kepadatan lalu lintas yang terjadi.
"Gak ada antrean kendaraan, sepi," ujar dia.