Amien Rais Kritik Jokowi, Istana Pilih Mendoakan: Semoga Panjang Usia

Faldo Maldini menyebut kritik Amien Rais isu lama

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, buka suara soal kritik Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais. Faldo mendoakan Amien Rais agar senantiasa diberi kesehatan.

"Kami doakan Prof Amien Rais sehat selalu dan dipanjangkan usianya. Beliau dari dulu kan memang oposisi, semoga Beliau selalu istiqomah. Semua Presiden tahu tajam pernyataan Pak Amien," ujar Faldo kepada wartawan, Minggu, (4/3/2022).

Baca Juga: Sebut Pemerintah Rezim Paranoid, Amien Rais: Akhiri Duet Jokowi-Luhut!

1. Faldo sebut apa yang disampaikan Amien Rais merupakan isu lama

Amien Rais Kritik Jokowi, Istana Pilih Mendoakan: Semoga Panjang UsiaInstagram/@faldomaldini

Faldo mengatakan, kritik yang disampaikan Amien Rais merupakan isu lama. Meski demikian, dia mempersilakan Amien Rais untuk berpendapat.

"Terkait isi kontennya, saya kira sama kayak isu yang heboh di medsos saja, tidak ada yang baru lah. Beliau ini alumnus program doktor Ilmu Politik Universitas Chicago, tentunya kita butuh pikirannya, bukan sekadar gosip politik saja," katanya.

Baca Juga: Partai Ummat Incar Millennial dan Siap Gandeng Loyalis Amien Rais

2. Kritik Amien Rais untuk Pemerintahan Jokowi

Amien Rais Kritik Jokowi, Istana Pilih Mendoakan: Semoga Panjang UsiaKetua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais (Youtube.com/Amien Rais Official)

Sebelumnya, Amien Rais mengkritik pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Kritik itu disampaikan dalam unggahan video di kanal YouTube Amien Rais Official berjudul "Duet Jokowi Luhut Tidak Kita Perlukan.

Kritik pertama, Amien menegaskan, duet Jokowi-Luhut harus diakhiri hingga 2024 saja. Dia mengatakan, Jokowi-Luhut tidak boleh melakukan cara-cara pemerintahan ala Orde Baru.

"Daripada saya bicara dalam rangka membayangkan oknum tertentu, lebih baik saya landing saja realitas politik kita sekarang ini, duet Jokowi-Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim yang berkuasa saat ini, bahwa sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024. Jadi, selain itu, tidak boleh lagi dua oknum ini lantas menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu," ujar Amien seperti dikutip IDN Times, Minggu (3/4/2022).

Kritik selanjutnya, Amien menyebut Pemerintahan Jokowi ini sebagai rezim paranoid. Dia mengatakan, rezim ini berusaha menutupi kelemahannya dengan cara menggertak hingga mengancam.

"Saya ingatkan bahwa rezim Jokowi-Luhut, karena ambisi kekuasaannya itu, menjadi sebuah rezim paranoid. Jadi menjadi paranoid rezim di mana cirinya adalah rasa tidak pernah secure, aman," ucapnya.

3. Rezim ugal-ugalan

Amien Rais Kritik Jokowi, Istana Pilih Mendoakan: Semoga Panjang UsiaKetua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais (Youtube.com/Amien Rais Official)

Mantan Ketua MPR RI itu juga menyebut, Pemerintahan Jokowi ini sebagai rezim yang ugal-ugalan. Terlebih, ketika ada sejumlah menteri yang menginginkan ada perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Amin mengatakan, pemimpin yang baik seharusnya tunduk pada konstitusi. Bukan justru memaksakan terus berkuasa dengan cara ingin melakukan amandemen.

"Saya lihat sandiwara politik yang dipertontonkan oleh duet Jokowi-Luhut itu makin lama makin menggila, makin ugal-ugalan. Jadi tidak bisa lain kesimpulan saya bahwa memang saudara saya Jokowi itu, selain tidak kompeten sebagai pemimpin yang saya tulis dalam risalah kebangsaan saya, tapi juga tidak tahu kapan dia harus mundur," katanya.

Lebih lanjut, Amien mengatakan, saat ini Pemerintahan Jokowi sedang mengidap sindrom narsistik megalomania. Sindrom ini menganggap dirinya paling benar.

"Memang seorang pemimpin, seorang presiden, itu ada kemungkinan mendapatkan sindrom narsisistik megalomania. Narsisistik itu adalah seseorang yang merasa akulah yang paling sempurna, akulah yang paling benar, akulah yang paling tahu segala macam persoalan, orang lain lebih bodoh, orang lain tidak bermutu, dan lain-lain," ujarnya.

"Megalomania itu membayangkan yang besar-besar, saya lihat ini, maaf ya Saudara Jokowi dan Luhut, Anda berdua ini harus mengaca diri, tanya kepada psikolog-psikolog yang objektif apakah kalian berdua itu sedang menderita narsisistik megalomania tadi," sambungnya.

Tak berhenti sampai itu, Amien juga menyebut Jokowi kini tengah dimabuk kekuasaan. Menurutnya, jabatan 10 tahun sebagai presiden, masih belum cukup sehingga ingin menambah masa kekuasaannya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya