Muncul Narasi PDIP Buka Rekrut Buzzer, Jubir: Kita Anggap Lucu

- PDIP membantah merekrut buzzer untuk mendukung pasangan calon gubernur DKI Jakarta.
- Juru bicara PDIP, Chico Hakim, mengaku tidak mengetahui rekrutmen tersebut dan menyatakan bahwa isu tersebut terlalu mengada-ada.
- Chico juga menilai narasi merekrut buzzer hanya untuk lucu-lucuan dan jika PDIP ingin merekrut buzzer, tidak akan dilakukan secara terbuka.
Jakarta, IDN Times - Muncul narasi di media sosial bahwa PDI Perjuangan (PDIP) membuka lowongan pekerjaan untuk menjadi buzzer. Dalam narasi tersebut, buzzer memiliki tugas meramaikan kolom komentar di media sosial untuk mendukung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno.
Selain itu, dinarasikan juga, buzzer diminta untuk memuji langkah PDI Perjuangan yang sudah menetapkan Pramono dan Rano untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
1. PDIP membantah

Juru bicara PDI Perjuangan, Chico Hakim membantah hal tersebut. Dia mengaku tak tahu mengenai rekrutmen tersebut.
"Kok saya gak tahu ya, padahal saya ada di direktorat juru bicara dan juga banyak berurusan dengan terkait hal-hal yang terkait dengan komunikasi, baik itu dengan media konvensial maupun sosial media, namun saya tidak tahu sama sekali terkait dengan hal ini, jadi saya rasa ini ada hal yang tidak benar," ujar Chico melalui pesan singkat, Senin (2/9/2024).
2. Tak ada kebijakan merekrut buzzer

Menurutnya, Tidak ada kebijakan PDI Perjuangan untuk merekrut buzzer untuk memuji PDI Perjuangan. Chico mengatakan, isu tersebut terlalu mengada-ada.
Jadi, saya pribadi sebagai juru bicara resmi PDI Perjuangan yang banyak berurusan dengan media, tidak tahu-menahu ada kebijakan terkait rekrutmen buzzer apalagi membuka, dan saya rasa ini suatu hal yang mengada-ada," kata dia.
3. PDIP anggap lucu

Lebih lanjut, Chico menganggap narasi merekrut buzzer hanya untuk lucu-lucuan. Menurutnya, PDI Perjuangan bila ingin merekrut buzzer, tidak dengan cara terbuka.
"Partai kami sudah berdiri sekian lama-lama, rasa-rasanya kalau mau melakukan rekrutmen tidak secara terbuka seperti ini, karena ada jaringan-jaringan tersendiri dari beberapa pemilu yang sudah dilalui. Dan itu pun kami tidak lakukan, tapi pada prinsipnya ini bisa kita anggap lucu saja lah, lucu-lucuan," imbuhnya.