OPM: Hentikan Operasi Militer dan Bebaskan Pilot Lewat Diplomasi Damai

Timika, IDN Times – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta TNI-Polri menghentikan operasi militer di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Permintaan itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui video siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (6/4/2023) siang.
1. Hentikan operasi militer dan fokus bebaskan sandera lewat diplomasi damai

Dalam video yang berdurasi 1 menit 53 detik itu, Sebby Sambom didampingi Kepala Staf Umum Komnas TPNPB-OPM, Mayor Terianus Satto, menyampaikan beberapa permintaannya.
"Pada hari ini, kami mau sampaikan kepada Pemerintah Indonesia dengan pimpinan militer dan polisi untuk segera hentikan operasi militer di Ndugama," tegas Sebby.
Sebby juga meminta agar pembebasan sandera oleh TNI-Polri harus dilakukan melalui jalur negosiasi damai.
"Fokus membebaskan sandera itu melalui jalur diplomasi damai, kami siap melaksanakan itu," kata dia.
2. Negosiasi harus dengan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM

Sebby menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia harus melakukan negosiasi bersama Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, bukan bersama pasukan Egianus Kogoya.
"Pemerintah Indonesia dan Pimpinan TNI Polri tidak mungkin melakukan negosiasi damai dengan Panglima Daerah, Brigadir Jendral Egianus Kogoya, dengan pasukannya" tegas Sebby.
"Karena semua itu kepentingan bangsa Papua, maka mau tidak mau, suka tidak suka, harus bernegosiasi dengan Manajamen Markas Pusat Komnas TPNPB," sambungnya.
3. Komnas HAM Papua diminta memonitor pilot Susi Air yang disandera di Nduga

Lebih lanjut, Sebby juga meminta Komnas HAM Papua untuk memonitor sandera pilot Susi Air dan meminta TNI-Polri menghentikan operasi militer.
"Yang kedua, kami juga minta untuk Komnas HAM Papua, saudara Frits Ramandey dengan timnya untuk minta TNI Polri hentikan operasi militer dan juga monitor tentang sandera di Ndugama," tutur Sebby.
"Hal ini harus dilakukan, kami harap, karena saudara bekerja untuk melindungi umat Tuhan rakyat bangsa Papua Barat," tutupnya.