OSO: DPD Dukung Pembangunan Pembangkit Tenaga Nuklir di Bengkayang

Jakarta, IDN Times - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus berfluktuasi dalam 8 tahun terakhir. Kondisi itu membuat Indonesia harus mencari energi alternatif, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Sebab, tidak selamanya Indonesia bergantung terus pada energi fosil.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang dalam sidang bersama DPD dan DPR RI di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
"Energi Baru dan Terbarukan bukan saja memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan industri saja. Lebih dari itu, hal tersebut juga membuka peluang investasi jangka panjang di Indonesia," ujarnya.
Pria yang akrab disapa OSO ini menilai pembangunan Pembangkit Tenaga Nuklir, sebagai langkah strategis yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan ekspor sumber daya alam dalam bentuk semi-finishing product atau finishing product.
"Sebagai contoh, rencana pengembangan bauksit menjadi aluminium di Kalimantan Barat memerlukan energi skala besar, stabil, murah, dan bebas polusi. Hal tersebut hanya akan dapat dipenuhi jika kita membangun energi baru dan terbarukan melalui Pembangkit Tenaga Nuklir dan mengakhiri secara bertahap penggunaan energi fosil," jelas dia.
Oleh karena itu, DPD mendukung pembangunan PLTN di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat dan kabupaten/kota lain di Indonesia.
"Hal ini sesuai dengan hasil kajian dan riset Tim Penyiapan Pembangunan PLTN dan komersialisasinya, bahwa Kabupaten Bengkayang layak untuk dijadikan percontohan, bahkan hasil riset menyatakan 87 persen masyarakat Provinsi Kalimantan Barat setuju pembangunan PLTN tersebut guna mendukung industrialisasi dan menyejahterakan masyarakat," tutup OSO.