Pantau Gempa, 20 Sensor Portabel Dipasang di Sulawesi

Jakarta, IDN Times - Pascagempa yang terjadi di Donggala, Palu, dan sekitarnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memasang sensor seismograph portabel di Sulawesi guna untuk memantau aktivitas seismik.
"Sensor dipasang untuk mendapatkan data akurat terkait aktivitas seismik (berkaitan dengan gempa bumi) di Sulawesi," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Tiar Prasetya di Jakarta, Rabu (17/10), dilansir dari laman Antara.
1. Sebelumnya, sudah dilakukan pemasangan

Selain itu Tiar juga menjelaskan bahwa sensor tersebut dipasang untuk mendukung data sensor yang sebelumnya sudah dipasang sebanyak 15 unit dan tersebar di seluruh Sulawesi. Dengan demikian, total ada 20 sensor portabel yang terpasang di seluruh Sulawesi.
Dari jumlah itu, sebagian besar sensor portabel tersebut dipasang di Sulawesi Tengah, daerah yang diguncang gempa berkekuatan 7,4 Skala Ritcher (SR) pada Jumat (28/9) lalu.
2. Sudah ada 543 kali gempa susulan

Sejak Selasa kemarin (16/10) dari peristiwa tersebut, BMKG sudah mencatat telah terjadi 543 kali gempa bumi susulan, yang dimana adalah 20 kali gempa bumi dirasakan dengan kekuatan di atas 5 SR.
3. Tanggap darurat diperpanjang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap data bahwa hingga Kamis (11/10) jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 2.073 jiwa.
Proses pencarian korban telah dihentikan pada Jumat 12 Oktober 2018 sesuai dengan prosedur standar Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Dihitung hingga Jumat (12/10), pencarian dan pertolongan korban, tsunami dan likufaksi di Sulawesi Tengah sudah berjalan 14 hari.
Di sisi lain, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa masa tanggap darurta bencana Sulawesi Tengah di perpanjang mulai 13 Oktober hingga 26 Oktober 2018.