Partai Buruh Ultimatum Pemerintah Turunkan Harga Beras dalam Sepekan

Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyoroti ketidaknormalan kenaikan harga beras. Dia mengatakan, pemerintah punya waktu satu minggu untuk menurunkan harga beras.
Dalam waktu sepekan, dia berharap agar pemerintah bisa menurunkan harga beras. Ia mengaku tak bisa membayangkan jika harga beras tembus Rp20-30 ribu saat Ramadan dan Idul Fitri.
“Kami meminta dalam waktu tujuh hari ini kepada pemerintah agar menurunkan harga beras. Apalagi sekarang mau Ramadan, mau Idul Fitri. Kalau sampai Ramadan dan Idul Fitri beras tembus Rp20 ribu sampai Rp30 ribu, kami tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Apalagi sedang akan memasuki masa pengumuman hasil pemilu,” kata dia saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).
1. Partai Buruh suarakan Tritura

Partai Buruh berdemo untuk menyampaikan tiga tuntutan pada Kamis di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Massa menyampaikan tiga tuntutan yang disebut sebagai Tritura.
"Ada tiga tuntutan, yang kami sebut Tritura, tiga tuntutan rakyat. Pertama, turunkan harga-harga. Kedua, cabut Omnibus Law, Undang-undang Cipta Kerja. Ketiga, tegakkan pemilu bersih," ujar Said.
2. Sebut jangan jadikan impor sebagai opsi

Dalam mengupayakan penurunan harga beras, kata dia, pemerintah jangan mengambil opsi impor yang dapat merugikan serta memukul daya beli petani.
“Dia (petani) tidak akan bisa lagi nanti menanam. Karena begitu selesai tanam, ongkos produksi tinggi, jual di pasar tidak laku karena kalah dengan harga beras impor. Ini hanya permainan mafia beras. Tangkap itu mafia beras. Stop impor! Berdayakan petani,” ujar Said.
3. Jika harga tak turun sebut bakal ada demo besar-besaran

Dia mengatakan, Partai Buruh mempunyai sikap agar pemerintah menurunkan harga beras, telur, dan sembako lainnya.
Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mereka bersama serikat buruh dan kelas pekerja akan melakukan demonstrasi besar-besaran.
“Tanggal 11 Maret ini, harus turun harga beras, telur dan sembako lainnya. Kalau gak, kami demonstrasi besar-besaran meluas di seluruh Indonesia,” ujarnya.