Pasien dari Wilayah Terisolir di Aceh Dievakuasi Pakai Helikopter

- Evakuasi pasien dari lokasi pengungsian - Evakuasi udara dilakukan untuk pasien di daerah sulit diakses - Proses evakuasi memastikan penanganan cepat pasien darurat medis
- Pemulihan fasilitas kesehatan dan distribusi logistik kesehatan - Pembersihan dan perbaikan RSUD dan puskesmas terus diupayakan - Optimalkan pemenuhan kebutuhan alat kesehatan dan distribusi logistik kesehatan
- Dukungan layanan kesehatan dasar oleh organisasi dan relawan - Relawan dan organisasi masyarakat membantu pelayanan kesehatan dasar - Bahu-membahu memberikan layanan kepada warga terdampak
Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Pemerintah Daerah Aceh bersama dengan TNI-Polri mengevakuasi pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut menggunakan helikopter ke fasilitas kesehatan di pusat pemerintahan provinsi.
“Hingga saat ini hari ke-25 tidak kurang lebih dari 25 hingga 30 pasien yang sudah dievakuasi dari titik-titik pengungsian sebelumnya ke pusat pemerintahan provinsi, untuk mendapatkan layanan medis lebih lanjut,” ujar Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/12/2025).
Pada Sabtu, 20 Desember 2025, tiga pasien telah dievakuasi dari RSUD Munyang Kute Redelong, Kabupaten Bener Meriah dan dirujuk ke Rumah Sakit Kesdam Jaya Tk. II Iskandar Muda, Banda Aceh.
1. Evakuasi pasien dari lokasi pengungsian yang sulit diakses

Muhari memaparkan, langkah evakuasi udara ditempuh untuk menjangkau pasien di daerah yang sulit diakses, seperti titik-titik pengungsian di perbukitan atau wilayah yang jalannya masih terputus.
Ia menambahkan, setiap hari pemerintah daerah dan aparat setempat mengirimkan koordinat titik-titik pengungsian yang memerlukan bantuan untuk kemudian didatangi oleh helikopter. Proses ini dilakukan untuk memastikan pasien dengan kondisi darurat medis dapat segera ditangani.
2. Pemulihan fasilitas kesehatan dan distribusi logistik kesehatan

Tak hanya itu, Muhari menyebut, pembersihan dan perbaikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta puskesmas terus diupayakan di 18 kabupaten/kota terdampak di Provinsi Aceh. Secara paralel, pemenuhan kebutuhan alat kesehatan seperti tabung gas dan oksigen konsentrator terus dioptimalkan berdasarkan permintaan daerah.
Selain itu, logistik kesehatan yang kritis, seperti bahan medis habis pakai (jarum suntik, sarung tangan, masker, APD), juga didistribusikan untuk mendukung operasional rumah sakit dan puskesmas.
3. Dukungan layanan kesehatan dasar oleh organisasi dan relawan

Sementara, di beberapa titik yang memerlukan layanan kesehatan dasar, relawan dan organisasi masyarakat turut ikut membantu memberikan pelayanan kepada warga terdampak.
"Di beberapa titik yang memerlukan layanan kesehatan dasar, relawan dan organisasi masyarakat juga bahu-membahu untuk bisa memberikan layanan ini kepada saudara-saudara kita yang terdampak," kata Muhari.


















