Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasien di RS Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 132, Sisa 6.981 Orang

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Athif Aiman)

Jakarta, IDNTimes - Jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta menurun. Hari ini jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sebanyak 6.981 orang.

"Jumlah pasien rawat inap (ada) 6.981 orang, (dengan rincian) 3.577 pria, 3.444 wanita," ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Murdian, Jumat (2/7/2021).

Aris menambahkan, pasien yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran berada di Tower 4, 5, 6, dan 7. Dia mengatakan, jumlah pasien yang dirawat hari ini berkurang 132 orang bila dibandingkan kemarin. Pasien yang dirawat Kamis kemarin, sebanyak 7.113 orang.

1. Pasien di RSDC Wisma Atlet Pademangan dan RSKI Pulau Galang bertambah

Ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Sedangkan pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Pademangan berjumlah 878 orang per hari ini.

"Jumlah Pasien Rawat Inap 878 orang, terdiri dari 295 pria, 583 wanita. Semula (kemarin) 824 orang, bertambah 54 orang (hari ini)," ujar Aris.

Untuk di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, jumlah pasien juga bertambah. Pada hari ini, ada penambahan 21 pasien di RSKI Pulau Galang.

"Pasien rawat inap 249 orang (dengan rincian) 162 pria, 87 wanita, semula (kemarin) 228 orang (bertambah) 21 orang," jelasnya.

2. DKI Jakarta penyumbang tertinggi kasus COVID-19

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kasus aktif virus corona di Indonesia semakin meningkat. Dia mengatakan, terdapat lima provinsi yang menyumbang kasus aktif terbanyak, di antaranya DKI Jakarta yang sekaligus menjadi provinsi dengan kasus aktif tertinggi.

"Saat ini, provinsi yang menyumbangkan kasus aktif tertinggi adalah DKI Jakarta dengan 57.295 kasus, disusul Jawa Barat 43.436 kasus, Jawa Tengah 33.805 kasus, DIY 8.917 kasus, dan Jawa Timur 7.488 kasus," papar Wiku dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).

3. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus kematian tertinggi

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Sementara, untuk kasus kematian akibat COVID-19, Wiku menyampaikan, ada peningkatan lebih dari 400 persen. Wiku memaparkan, terdapat lima provinsi yang berkontribusi pada angka kematian tertinggi secara nasional. Provinsi yang menyumbang kasus kematian tertinggi adalah Jawa Barat.

"Terdapat lima provinsi yang berkontribusi tertinggi yaitu Jawa Barat naik 463 persen, diikuti DKI Jakarta naik 236 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta naik 148 persen, Jawa Timur naik 145 persen, dan Jawa Tengah naik 75 persen," ucap Wiku.

Terkait angka kematian yang terus meningkat, Wiku meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikian, salah satunya dengan berpatok pada kasus aktif saat ini sehingga dapat menyelamatkan nyawa sebanyak-banyaknya dari kasus aktif saat ini.

4. PPKM Darurat diambil sebagai langkah tegas pemerintah

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Pemerintah sendiri telah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurut Wiku, PPKM Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021 diambil sebagai langkah tegas dampak kenaikan kasus COVID-19 yang tinggi. Oleh karena itu, Wiku meminta untuk beraktivitas dengan bijak selama PPKM Darurat.

“Khususnya saat berencana melakukan kegiatan di luar rumah. Lebih baik di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak untuk melakukan aktivitas di luar rumah,” kata Wiku.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Sachril Agustin Berutu
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us