Pemerintah Percepat Relokasi Warga Pascaerupsi Gunung Lewotobi

- Pemerintah mempersiapkan relokasi bagi 5.816 jiwa pengungsi pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
- Opsi relokasi hasil tinjauan Kepala BNPB dan PVMBG di Desa Klatanlo
Jakarta, IDN Times - Pemerintah mulai mempersiapkan relokasi bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BNPB, Suharyanto dalam konferensi pers update penanganan darurat bencana erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki pada Kamis (11/7/2024).
1. Sebanyak 5.816 jiwa mengungsi pascaerupsi

Memasuki hari keempat setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, tercatat sebanyak 5.816 orang mengungsi.
Para pengungsi tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Wulanggitang, Titehena, Ile Bura, Demon Pagung, Larantuka, Ile Mandiri, Adonara Timur, dan Sikka.
2. Warga di bawah lingkaran 7 km tidak boleh kembali ke tempat tinggal

Opsi relokasi ini merupakan hasil dari tinjauan Kepala BNPB bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hadi Wijaya, yang dilakukan di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, sehari sebelumnya.
Desa ini berjarak 4 km dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Dari erupsi yang terjadi pada 4 November lalu, ditemukan jejak lontaran material vulkanik yang meninggalkan lubang dengan diameter 13 meter dan kedalaman empat meter.
"Mendengar penjelasan dari Kepala Pusat PVMBG terkait lokasi terdampak erupsi, pengungsian ini diperkiraan akan berjalan lama, karena masyarakat di bawah lingkaran 7 km ini tidak boleh kembali ke tempatnya masing-masing walaupun berada di luar zona bahaya," jelas Suharyanto, dikutip keterangan tertulis BNPB, Jumat (8/11/2024).
3. Pengungsi dapat ajukan dana tunggu hunian Rp500 ribu untuk sewa tempat tinggal di luar pengungsian

Oleh karena itu, Suharyanto mendorong tim penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki untuk segera memulai langkah rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa harus menunggu masa tanggap darurat berakhir.
Saat ini, tim satgas penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah mulai melakukan pendataan terhadap masyarakat terdampak. Secara paralel dengan upaya pendataan tersebut, tim juga melakukan survei lokasi relokasi bersama dengan pihak pemerintah daerah setempat.
Dia mengatakan, warga terdampak yang saat ini tinggal di pos pengungsian, dapat mengajukan dana tunggu hunian untuk dipakai menyewa hunian sementara di luar pengungsian. Nilainya sebesar Rp500 ribu per bulan per keluarga.
"Kami targetkan pengerjaan relokasi ini bisa diselesaikan dalam enam bulan sehingga dana tunggu hunian yang diterima oleh warga sebesar tiga juta rupiah per kepala keluarga,” kata Suharyanto.
4. Aset masyarakat di area terdampak tetap menjadi hak milik

Suharyanto mengatakan, aset milik masyarakat yang berada di area terdampak kurang dari 7 km tetap menjadi milik mereka. Hal ini akan menjadi materi dalam rapat tingkat menteri mendatang.
Dalam proses relokasi, ia menegaskan, yang akan dipindahkan adalah tempat tinggal warga, sementara lahan peternakan dan pertanian masih dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Ke depan, yang tidak boleh adalah masyarakat mendirikan lagi tempat tinggal di sana. Untuk kegiatan berkebun atau peternakan, masyarakat diimbau untuk selalu meng-update informasi kondisi gunung dari PVMBG,” kata dia.