Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pendapatan LRT Jakarta 94 Persen dari Subsidi, Target Naik 67 Persen

WhatsApp Image 2025-07-24 at 16.15.02 (3).jpeg
LRT Jakarta (IDN Time/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Penambahan rute baru bisa kurangi ketergantungan subsidi
  • Tingkat okupansi masih rendah
  • Targetkan 1,2 juta penumpang tahun ini
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT LRT Jakarta Roberto Akyuwen mengungkapkan, pendapatan LRT Jakarta masih tergantung subsidi dari Pemprov DKI Jakarta sekitar 94 persen setiap tahun.

Roberto mengatakan, selain subsidi pendapatan LRT Jakarta juga ditunjang dari tiket penumpang, iklan dan sewa lahan.

"Kurang lebih 94 persen penerimaan kita setiap tahun berasal dari subsidi. Lalu, 2 persen dari tiket karena harga tiket kita relatif murah, Rp5.000 jauh dekat, dan 4 persen dari pendapatan non-tiket, seperti iklan, sewa lahan, vendor, dan sebagainya. Jadi kita masih cukup tergantung pada subsidi," ucapnya di Stasiun Pegangsaan, Jakarta Utara, Rabu (6/11/2025).

1. Penambahan rute baru bisa kurangi ketergantungan subsidi

Media day  2025 di Stasiun LRT Pegangsaan
Direktur Utama PT LRT Jakarta Roberto Akyuwen dalam media day di Stasiun LRT Pegangsaan, Jakarta Utara, Rabu (26/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum

Roberto berharap penambahan rute Manggarai-Velodrome dan rute-rute berikutnya, bisa mengurangi ketergantungan subsidi dari Pemprov DKI Jakarta.

"Termasuk tahun depan, sebelum memulai rute Manggarai, kita sudah menargetkan peningkatan pendapatan non-tiket secara signifikan,"katanya.

2. Tingkat okupansi masih rendah

Stasiun Pegangsaan LRT Jakarta
Ilustrasi Stasiun Pegangsaan LRT Jakarta. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Terkait tingkat okupansi atau keterisian penumpang LRT Jakarta, Roberto mengakui masih tergolong rendah. Ia menyebutkan, sejauh ini okupansi baru mendekati 10 persen.

Roberto menjelaskan, dengan kapasitas rangkaian mencapai 270 orang, jumlah penumpang yang terangkut rata-rata hanya sekitar 27 orang sekali jalan. Dengan angka tersebut, total penumpang per hari berada di kisaran 3.400 orang.

“Keterisiannya baru mendekati 10 persen. Jadi dari kapasitas 270 orang, rata-rata sekitar 27 orang sekali jalan. Sehingga per harinya mencapai angka sekitar 3.579 per hari, dengan total mencapai lebih dari 1 juta penumpang sampai saat ini,” ujar Roberto.

3. Targetkan 1,2 juta penumpang tahun ini

Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Rawamangun capai 22,4 persen, Kamis (18/7/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Rawamangun capai 22,4 persen, Kamis (18/7/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Roberto mengatakan saat ini ada enam stasiun beroperasi yakni Pegangsaan Dua sampai dengan Velodrome. Di antaranya ada Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Equestrian, kemudian Pulomas, dan yang terakhir di Velodrome.

"Target kita setiap tahun kurang lebih 1,2 juta, dan insyaAllah akan tercapai tahun ini," katanya.

Dengan demikian, Roberto menargetkan pendapatan bersih meningkat sampai 67 persen di tahun depan.

"Laba bersih kita tahun depan ditargetkan meningkat 67 persen dibandingkan tahun ini. Mudah-mudahan dengan peningkatan laba ini, kontribusi kita dalam mengurangi kebutuhan subsidi juga meningkat," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Okupansi Rendah, LRT Jakarta Targetkan 1,2 Juta Penumpang Akhir 2025

26 Nov 2025, 19:02 WIBNews