Pengacara Pegi Datangi Bareskrim Minta Gelar Perkara Khusus Kasus Vina

- Tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi Perong, akan meminta Bareskrim Polri melakukan gelar perkara khusus terkait kasus yang terjadi pada 2016.
- Pengacara Pegi, Mayor TNI (Purn) Marwan Iswandi meragukan proses penyidikan di Polda Jawa Barat dan menganggap lebih baik jika ditangani Bareskrim Polri.
- Marwan menilai banyak kejanggalan dalam penanganan kasus Vina selama ini, termasuk meragukan keterlibatan Pegi dalam pembunuhan serta menyoroti peran dua DPO lainnya.
Jakarta, IDN Times - Tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi Perong, akan meminta Bareskrim Polri melakukan gelar perkara khusus terkait kasus yang terjadi pada 2016 itu.
Pengacara Pegi, Mayor TNI (Purn) Marwan Iswandi mengatakan, permohonan itu akan diajukan secara resmi ke Bareskrim Polri, pada hari ini.
“Mengajukan gelar perkara khusus,” kata Marwan saat dihubungi, Rabu (5/6/2024).
1. Pihak Pegi meragukan proses penyidikan di Polda Jabar

Marwan menjelaskan alasan meminta bantuan Bareskrim Polri. Ia meragukan proses penyidikan di Polda Jawa Barat. Menurutnya, lebih baik kasus ini jika ditangani Bareskrim Polri.
“Kita anggap lebih fair lah di sini, pusat juga dari pada di sana kan,” kata dia.
2. Pengacara meyakini kliennya bukan sosok Pegi yang dimaksud dalam kasus Vina

Marwan menilai, banyak kejanggalan dalam penanganan kasus Vina selama ini. Salah satunya, penangkapan kliennya yang diyakini bukan sosok Pegi dalam kasus pembunuhan Vina.
“Saya lihat analisa saya ini memang Pegi enggak terlibat, ini analisa saya,” ujar Marwan.
3. Peran Pegi dinilai bukan penyebab Vina tewas

Terlepas dari itu, Pegi yang dimaksud dalam kasus ini juga dinilai Marwan tidak berperan penting atas kematian Vina. Justru ia menyebut kalau dua DPO yang telah dihapus yakni Andi dan Dani itu berperan besar.
“Dia (Andi dan Dani) menggetok kepala segala macam, dia yang memperkosa. Kalau si Pegi Perong. Tapi bukan kami mengatakan Pegi ini klien kami ya. Tapi yang bernama Pegi alias Perong yang ada di sana dia membuka baju dia memegang payudara dan mencium, tidak ada memperkosa dan dia menusuk menggunakan samurai kecil,” kata dia.
“Penyebab kematian di putusan itu bukan karena tusukan matinya pun karena kepala. Ini janggal, banyak betul. Makanya ini harus dibongkar betul. Ga usah lah kita saling tutup tutupi, karena gini kalau memang ada kesalahan dulu kita bongkar udah kita perbaiki ke depan,” imbuhnya.