Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PERSI Buka Suara Soal Tudingan Rumah Sakit Nakal Klaim Kasus COVID-19

Ilustrasi Lorong Rumah Sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ilustrasi Lorong Rumah Sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Jakarta, IDN Times - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) buka suara terkait adanya tudingan rumah sakit 'nakal' yang mengeruk keuntungan dengan mengklaim kematian pasien karena COVID-19.

Ketua Kompartemen Public Relations dan Marketing PERSI Anjari Umarjiyanto, mengatakan PERSI menghargai setiap saran dan kritik dari berbagai pihak yang bertujuan pelayanan rumah sakit lebih baik, apalagi dari anggota DPR yang memiliki kewenangan pengawasan.

"Sampai saat ini, PERSI belum mendapatkan informasi rumah sakit mana yang disebutkan "nakal" itu. Jika tersedia informasi RS yang terbukti nakal, mohon kiranya dapat disampaikan ke PERSI atau Dinas Kesehatan setempat agar dapat dikonfirmasi dan ditindaklanjuti," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Minggu (19/7/2020).

1. PERSI tidak membenarkan rumah sakit yang mengklaim kematian pasien karena COVID-19

Pemeriksaan swab keluarga pasien meninggal karena COVID-19 di Balikpapan. Dok. IDN Times
Pemeriksaan swab keluarga pasien meninggal karena COVID-19 di Balikpapan. Dok. IDN Times

Anjari menambahkan PERSI tidak membenarkan jika ada rumah sakit yang mengklaim kematian pasien karena COVID-19.

"PERSI dan rumah sakit sudah memahami dan menerapkan penanganan pasien meninggal yang terduga, dulu namanya Pasien Dalam Pengawasan/PDP, atau terkonfirmasi positif COVID-19 sesuai peraturan dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan," terangnya.

2. Persepsi keliru pada rumah sakit yang terapkan protokol kesehatan penanganan pasien COVID-19 yang meninggal

Ilustrasi pemakaman pasien corona (IDN Times/Candra Irawan)
Ilustrasi pemakaman pasien corona (IDN Times/Candra Irawan)

Anjari merasa prihatin dengan tudingan tersebut. Sebab, apa yang dilakukan rumah sakit merupakan bentuk kepatuhan rumah sakit dalam menerapkan protokol kesehatan penanganan pasien COVID-19 meninggal ini justru dipersepsikan keliru.

"Padahal tujuannya mencegah terjadinya penularan dan penyebaran COVID-19," imbuhnya.

3. Rumah sakit klaim kematian pasien COVID-19 karena anggaran lebih besar

ilustrasi Kartu BPJS (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
ilustrasi Kartu BPJS (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mengatakan, ada beberapa rumah sakit yang 'nakal' mengeruk keuntungan dengan mengklaim kematian pasien karena COVID-19.

“Telisik punya telisik, anggaran (rumah sakit dari pemerintah) kalau (pasien) dinyatakan mati karena COVID-19 lebih besar,” kata Said saat memimpin rapat Banggar bersama pemerintah termasuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Rabu (15/7/2020) di Gedung DPR, Jakarta.

4. Sejumlah rumah sakit klaim kematian karena COVID-19

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Said mengungkapkan sebuah kejadian di salah satu rumah sakit di Surabaya, yang mengklaim kematian pasien diabetes karena COVID-19. Singkat cerita, keluarga pasien tak terima dan akhirnya menempuh jalur hukum.

“Akhirnya rumah sakit nyerah, ‘iya Pak bukan COVID-19’,” ujar Said.

Di Madura juga, kata Said, terjadi hal yang sama. Peristiwa tersebut menimpa tetangganya yang memiliki penyakit menahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dan meninggal. Rumah sakit mengklaim pasien meninggal karena COVID-19.

“Sumatera, Jatim, Jabar terjadi orang gak COVID dibuat COVID. Jadi kita memang ujian betul. Di Jambi, Ciamis, ini viral di mana-mana,“ kata Said.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us