Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Petani Garam: Semoga Jokowi dan Ma'ruf Lebih Perhatian pada Kami

IDN Times/Reynaldi
IDN Times/Reynaldi

Jakarta, IDN Times - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin, menjadi harapan baru ke depan bagi masyarakat, termasuk kalangan petani.

Seperti petani garam di Cirebon, berharap supaya pemimpin Indonesia periode 2019-2024 bisa lebih menaruh perhatian terhadap harga garam di pasaran. 

Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, garam seharusnya menjadi komoditas unggulan di Indonesia. Ironisnya, pemerintah belum bisa menstabilkan harga garam.

"Kami berharap besar pemerintah untuk dapat lebih memperhatikan para petani garam. Hasil produksi garam saat ini sangat meningkat dari dikarenakan musim kemarau panjang. Dari segi kualitas juga sudah lebih baik, akan tetapi harga pasar tidak bisa memenuhi harapan petani. Harga saat ini hanya sebesar Rp250-Rp300 per kilo," kata Ketua Ikatan Petani Garam Indonesia Moch Insyaf Supriyadi, kepada IDN Times, Minggu (20/10).

Lebih buruk lagi, kata Supriyadi, akibat kuota impor yang berlebih, garam produksi dalam negeri banyak yang tidak terserap. 

"Tentu ini sangat merugikan para petani garam, khususnya dan berimbas kepada lesu nya nilai perputaran ekonomi di wilayahnya, karena daya beli belanja petani tidak bisa memenuhinya," kata dia. 

Selain faktor impor, petani juga dirugikan dengan adanya impor garam yang dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi. Padahal, pemerintah mewajibkan sektor konsumsi menggunakan garam rakyat 100 persen.

"Sebetulnya garam konsumsi bisa dipasok dari garam rakyat," ujar Supriyadi.

Guna menopang kegiatan ekonomi para petani, Supriyadi menyarankan, pemerintah segera mengevaluasi kembali program koperasi petani garam. 

"Semoga Bapak Presiden dan kabinet yang baru bisa memenuhi harapan kami. Saya sangat yakin Indonesia akan maju dan jaya kalau ekonomi rakyat bisa tumbuh dan berkembang, sehingga ekonomi nasional bisa tumbuh pula," tutup dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us