Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pilkada DKI Jakarta 2017: Siapa Saja Pesaing Ahok Nanti?

Sumber Gambar: tempo.co
Sumber Gambar: tempo.co

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta akan berlangsung satu tahun lagi. Meskipun masih lama, namun sudah mulai bermunculan beberapa nama yang akan menjadi kandidat pesaing Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan nanti. Bahkan sudah ada beberapa calon yang menyatakan kesiapannya untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pengganti Ahok pada periode berikutnya.

Nama-nama calon tersebut ada yang berasal dari kalangan pengusaha, politisi, sampai elite dari partai-partai tertentu. Siapa sajakah mereka?

1. Sandiaga S Uno

Default Image IDN
Default Image IDN

Kandidat yang pertama adalah Sandiaga Sallahudin Uno atau yang kerap kali dipanggil Sandi Uno. Pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969 ini adalah pengusaha asal Indonesia. Sandi Uno adalah lulusan Wichita State University, Amerika Serikat. Dia lulus dengan predikat summa cum laude.

Sandi pernah dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS pada tahun 2007. Sementara pada 2008, dia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS. Selain itu, Uno juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan. Perusahaan itu meliputi PT Indonesia Bulk Terminal, PT Adaro Indonesia, PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, Interra Resources Limited, PT. iFORTE SOLUSI INFOTEK. 

Dia secara resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, 10 Juni 2015. Dia melepaskan jabatannya di perusahaan tersebut dengan alasan ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

2. Adhyaksa Dault

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160104/ah-sandiaga-konfrontasi-dault-201000ef4d88c50143c98c430db0551f.jpg

Kandidat yang kedua adalah Adhyaksa Dault. Dia adalah Menteri Negara Pemuda dan Olahraga dalam kabinet Indonesia bersatu (2004–2009). Pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, 7 juni 1963  ini sebelumnya pernah bekerja bekerja sebagai penasehat hukum.

Dault pernah juga dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) tahun 1999 sampai 2002. Kemudian menjadi Ketua Umum Majelis Pemuda Indonesia (MPI) tahun 2003 sampai 2006. Di samping itu ia juga dipercaya sebagai Ketua Badan Pengawas YPI Al Azhar periode 2007-2012.

Dia juga berprofesi sebagai Dosen Pengajar Program Doktoral Jurusan Perikanan dan Kelautan di Universitas Diponegoro dan sebagai Dosen S2 di Universitas Negeri Jakarta. Dia juga dipercaya sebagai Ketua Badan Pengawas YPI Al Azhar periode 2007-2012.

Setelah selesai menjalankan tugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Indonesia bersatu Jilid 1 periode 2004 - 2009, Adhyaksa Dault mengabdikan dirinya kembali kepada dunia pendidikan dengan kembali mengajar sebagai Dosen Program Doktor Manajemen Sumberdaya Pantai Universitas Diponegoro dan menjadi Kandidat Guru Besar pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Diponegoro.

Selain mengajar, tugas yang diemban Adhyaksa Dault menjadi Komisaris Independen PT. BRI sejak tahun 2010 sampai sekarang. Di sela-sela kesibukannya, Adhyaksa Dault juga beraktivitas sebagai Ketua Umum Vanaprastha yaitu suatu wadah dari para Penggiat Alam Terbuka dan Aktivis Lingkungan yang berdiri sejak 1976.

3. Ridwan Kamil

Default Image IDN
Default Image IDN

Kandidat yang ketiga adalah Muhammad Ridwan Kamil, S.T, M.U.D. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 4 Oktober 1971 ini adalah Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Sebelum menjadi pejabat publik, pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini memiliki karier sebagai seorang arsitek dan dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung. Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil melanjutkan pekerjaan profesional sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat.

Dia mendirikan perusahaan bernama Urbane. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis.

Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas yaitu Urbane Projek Komunitas. Visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.

4. Nachrowi Ramli

Default Image IDN
Default Image IDN

Kandidat yang keempat adalah Mayor Jenderal (Purn) H. Nachrowi Ramli. Pria kelahiran Jakarta, 12 Juli 1951 ini adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta. Sebelum berkiprah di dunia politik, Nachrowi merupakan seorang Jenderal TNI AD dan Perwira teknik elektro. Ia menempuh pendidikan Akademi Militer (Akmil). Selesai mengabdi di militer dan Lembaga Sandi Negara, Nachrowi kemudian memasuki dunia politik dan menjadi Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta. Riwayat jabatannya meliputi, Perwira Intelijen di lingkungan TNI AD pada 1974-1986, Atase KBRI Mesir pada 1986-1992, Deputi II Lembaga Sandi Negara RI pada 1995, Deputi Bidang Pamsan & Komlek Lembaga Sandi Negara RI pada 1998, Deputi Bidang Keamanan Lembaga Sandi Negara RI pada 1999, Sekretaris Lembaga Sandi Negara RI pada 2001, Kepala Lembaga Sandi Negara RI pada 2002-2008.

5. Djarot Syaiful Hidayat

Default Image IDN
Default Image IDN

Kandidat yang kelima adalah Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS. Pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, 6 Juli 1962 ini menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 17 Desember 2014. Sebelumnya, Djarot pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar selama 2 periode, yaitu tahun 2000-2005 dan 2005-2010.

Sebagai seorang pimpinan di kota Blitar, Djarot sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kotanya, seperti berdirinya mall modern dan gedung-gedung pencakar langit. Dia lebih suka menata pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya. Djarot Saiful Hidayat dipilih oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur yang mendampinginya hingga 2017. 

6. Tantowi Yahya

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160104/ah-tantowi-korannonstop-3abfa5658c729aa3217d8fed214f83d0.jpg

Siapa yang tak kenal dengan Tantowi Yahya? Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 29 Oktober 1960 ini adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia masa jabatan 2014-2019 dari Partai Golkar. Selain itu dia sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I (Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri & Komunikasi). 

Dia juga pernah menjadi pembawa acara televisi terkenal dan juga ikon musik country di Indonesia. Dia juga adalah kakak dari Helmy Yahya yang juga seorang pembawa acara. Pada pemilu legislatif 2014, Tantowi maju sebagai calon legislatif DPR dapil DKI III. Dia sukses lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 45.507 suara.

7. Azis Syamsuddin

Default Image IDN
Default Image IDN

Kandidat yang ketujuh adalah M. Aziz Syamsuddin, SE, SH, MAF, MH. Pria yang lahir di Jakarta, 31 Juli 1970 ini adalah seorang politisi Indonesia. Dia duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) periode 2009-2014 melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung II.

Fraksi Partai Golkar menempatkannya di Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan. Dia terpilih kembali untuk periode 2014-2019, dan dipercaya memimpin sebagai Ketua Komisi III DPR-RI. Riwayat pekerjaannya meliputi Konsultan PT AIA Insurance (1992-1993), Officer Development Program VII PT. Panin Bank (1994-1995), Advokat Kantor Advokat dan Pengacara Gani Djemat dan Partner (1994), Pendiri Syam dan Syam Law Office Jakarta, Anggota DPR Partai Golkar (2004-2014).

8. Idrus Marham

Default Image IDN
Default Image IDN

Kandidat kedelapan yaitu Dr. Drs. M. Idrus Marham, MSc. Dia merupakan seorang politisi Indonesia yang dulunya berasal dari kalangan akademisi. Usai mengundurkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) untuk periode 2009-2014, Idrus beralih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya (Golkar).

Masuknya Idrus dalam dunia politik dimulai ketika dia terpilih sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat pada pemilu 1997. Tak lama kemudian, melalui partai Golkar dia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk tiga periode berturut-turut yaitu 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2004 untuk daerah pemilihan III Sulawesi Selatan.

Salah satu peran Idrus yang menonjol sebagai anggota DPR adalah ketika dia menjadi ketua Panitia Khusus Hak Angket Bank Century.

9. Ahmad Muzani

Default Image IDN
Default Image IDN

Kandidat kesembilan yaitu Ahmad Muzani. Pria kelahiran Tegal, 15 Juli 1968 yang merupakan seorang pengusaha dan juga politisi dari Partai Gerindra. Sejak remaja dia sudah menekuni berbagai organisasi di kota kelahirannya. Dia pun pernah tercatat pernah memimpin Pelajar Islam Indonesia (PII).

Menjelang Pemilu 2009, pecinta makanan daerah ini yang pernah bekerja menjadi manajer perkebunan kelapa sawit milik Prabowo Subianto. Lalu jatuh cinta pada Partai Gerindra. Dia pun mulai aktif menjadi bagian dari Partai Gerindra hingga dipercaya menjadi Sekjen.

Dia juga mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari daerah pemilihan Lampung I yang meliputi Bandar Lampung, Lampung Barat, Lampung Selatan, Tanggamus, Pesawaran, dan Metro. Berkat usaha kerasnya, Wakil Ketua Fraksi Gerindra ini pun dengan mulusnya melenggang ke Senayan untuk periode 2009-2014.

Muzani bergabung dalam Komisi I yang membidangi masalah Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi. Pada periode 2014-2019, dia terpilih kembali menjadi anggota DPR RI dan ditunjuk menjadi Ketua Fraksi dari Partai Gerindra di DPR RI.

10. Boy Sadikin

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160104/ah-kompasiana-boy-e4d85a859249303729797188f30e729d.jpeg

Kandidat yang terakhir adalah Boy Bernardi Sadikin atau lebih akrab disapa Boy Sadikin. Boy Sadikin mulai masuk ke parlemen melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Boy Sadikin bertugas di Komisi D DPRD DKI Jakarta mulai tahun 2009. Komisi ini berkaitan dengan bidang pembangunan.

Pada 27 November 2013, Boy dilantik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta menggantikan Sayogo Hendrosubroto yang pensiun. Sementara itu, di DPD PDIP DKI Jakarta sendiri, Boy menjabat sebagai Ketua DPD.

Pada tahun 2012, nama Boy Sadikin santer dibicarakan sebagai salah satu calon pasangan Gubernur-Wakil Gubernur bersama Ahok. Namun hal ini tak terlaksana, karena Boy lebih memilih untuk menjadi tim sukses bagi pemenangan Jokowi - Ahok. Boy mengaku mengundurkan diri demi menjaga nama baik partai dan orang tuanya.

11. Triwisaksana

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160104/ah-bijaks-twiraksana-0905a20ee2ff178b9cba8f93dbdba811.jpg

Triwisaksana adalah seorang politikus yang berada di bawah naungan Partai Keadilan Sejahtera. Saat ini, dia tengah menduduki posisi sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014.

Dia banyak terlibat dalam berbagai kegiatan kedewanan dan telah menduduki beberapa jabatan penting sepanjang karirnya. Dia pernah dipilih sebagai Wakil Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta, dan Pelaksana Harian Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta.

Di tahun 2005, dia dipercaya menjadi Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta. Lalu, dia pun didaulat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS periode 2010-2015, Ketua Badan Legislasi Daerah DPRD DKI Jakarta, serta Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta (2010-2015).

 

Lalu, kira-kira siapa kandidat yang akan benar-benar mencalonkan diri jadi lawan Ahok Pilkada DKI Jakarta 2017?

Share
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us

Latest in News

See More

Banyak Mobil Jeblos, Pramono Bakal Cek Jalan Pejagalan Mangkrak 9 Tahun

26 Okt 2025, 20:58 WIBNews