Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Libatkan Ahli Dalami Video Ancaman KKB Tembak Pilot Susi Air

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Donny Charles Go, S.I.K. (IDN Times/Istimewa)

Timika, IDN Times - Satgas Damai Cartenz memberikan tanggapan terkait rilis video Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang mengancam bakal menembak sandera pilot Susi Air jika Indonesia tidak membuka dialog dalam dua bulan ke depan.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Donny Charles Go, mengatakan saat ini pihaknya tengah mendalami video ancaman tersebut. 

"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan tentang video yang beredar," ujar Donny melalui siaran tertulis, Sabtu (27/5/2023) malam.

1. Penyelidikan video menggunakan ahli

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Donny Charles Go, S.I.K. (IDN Times/Istimewa)

Donny mengungkapkan, dalam penyelidikan video ancaman ini, pihaknya melibatkan ahli.

"Kami gunakan ahli juga untuk mengetahui secara detail tentang videonya," ungkap dia.

2. KKB merilis video pilot Susi Air

Pasukan TPNPB Kodap III bersama pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehterns. (IDN Times/Istimewa)

Diketahui, baru-baru ini KKB menyebarkan dua video yang menampilkan kelompok Egianus Kogoya bersama pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehterns.

Pada video yang berdurasi 1 menit 11 detik, Kapten Philip yang terlihat kian kurus mengaku dirinya akan ditembak jika selama dua bulan ke depan, Indonesia tidak membuka dialog dengan negara-negara lain untuk mengakui kemerdekaan Papua Barat. 

"Papua kasih dua bulan lagi untuk semua negara yang lain, untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka. Kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya," kata Philip.

3. KKB hanya menginginkan hak kedaulatan Papua Barat

Pasukan TPNPB Kodap III bersama pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehterns. (IDN Times/Istimewa)

Sementara, pada video lain yang berdurasi 7 menit 35 detik, melalui sebuah surat yang dibacakan salah satu anggota KKB, menegaskan mereka hanya menuntut kemerdekaan Papua Barat.

"Kami TPNPB-OPM, rakyat Papua, mahasiswa Papua, pemerintah sementara pangkuan Indonesia, kami betul-betul menuntut hak kedaulatan kita karena di semua negara, hak kedaulatan dan kebebasan itu ada," tegas mereka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us