Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polri Bantah Intimidasi Warga Denmark yang Ikut Suarakan Tolak UU TNI

ilustrasi Polisi (IDN Times/Irfan Fathurohman)
ilustrasi Polisi (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Polri membantah intimidasi terhadap warga negara Denmark yang menyuarakan penolakan UU TNI.
  • Kadiv Hubinter Polri memastikan tidak ada keterlibatan anggota Polri dalam aksi intimidasi tersebut.
  • Pemilik akun @Sverre mengaku diintimidasi usai menyuarakan penolakan UU TNI, rumahnya didatangi oleh orang tak dikenal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membantah mengintimidasi warga negara Denmark yang menyuarakan penolakan terhadap UU TNI melalui akun X @Sverre.

Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti mengaku telah memeriksa informasi terkait dugaan doxing tersebut. Ia memastikan tidak ada intimidasi yang dilakukan Korps Bhayangkara.

"Tidak ada peristiwa tersebut. Berita tersebut sama sekali tidak benar," ujar Krishna saat dihubungi, Rabu (9/4/2025).

1. Polri juga membantah ada keterlibatan anggota

Penjagaan ketat di gedung DPR RI saat massa berhasil menjebol pagar gedung DPR. (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Penjagaan ketat di gedung DPR RI saat massa berhasil menjebol pagar gedung DPR. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Krishna juga membantah adanya laporan dari Polisi Denmark soal dugaan keterlibatan anggota dalam aksi intimidasi tersebut.

"Tidak ada anggota Polri yang ke Denmark dan sampai saat ini tidak ada laporan dari Polisi Denmark, baik melalui Interpol maupun jalur langsung yang mengetahui," ujarnya.

2. WN Denmark mengaku diintimidasi

ilustrasi pelaku kejahatan siber. (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pelaku kejahatan siber. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, pemilik akun X, @Sverre, yang merupakan warga negara Denmark mengaku diintimidasi aparat usai menyuarakan penolakan terhadap Revisi UU TNI beberapa waktu lalu.

Sekitar 23 Maret, akun @WSTWMYKY mengunggah sejumlah informasi bahwa rumah Sverre, ketika masih berstatus WNI di Depok didatangi orang tak dikenal.

Unggahan lainnya, Sverre melaporkan peristiwa itu ke kepolisian Denmark dan disebutkan ada keterlibatan Interpol. Bahkan, Sverre sempat bersuara di akun pribadinya.

3. Akun pribadi Sverre diretas

ilustrasi hacker (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi hacker (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada 29 Maret 2025, akun yang dikelola banyak admin itu diretas. Begitu pula akun pribadi Sverre @zilverentinte. Unggahan di beberapa akun itu bernarasikan permintaan maaf. Setelah itu sejumlah akun menghilang.

"Beberapa hari kemudian setelah meretas akun saya, Polri menyampaikan permintaan maaf secara resmi, perwakilan mereka bahkan mengunjungi rumah saya di Copen Hagen untuk meminta maaf secara langsung," demikian kata Sverre di akun @WSTWMYKY yang diunggah ulang akun @ArdiantoSatriawan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us