Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polri Periksa Perusahaan Buka Lahan di Hulu Sungai Garoga Hari Ini

Kayu yang terbawa banjir di Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara. (Dok. Kementerian Lingkungan Hidup)
Kayu yang terbawa banjir di Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara. (Dok. Kementerian Lingkungan Hidup)
Intinya sih...
  • Penyidik memeriksa perusahaan PT TBS terkait gelondongan kayu di Sungai Garoga
  • 27 sampel kayu disita, terdapat pembalakan liar di hulu Sungai Tamiang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri memeriksa satu perusahaan terkait gelondongan kayu yang terbawa arus banjir bandang di Sungai Garoga, Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mohammad Irhamni mengatakan, perusahaan tersebut, yakni PT TBS yang diduga membuka lahan di hulu Sungai Garoga.

“Hari ini kegiatan penyelidikan oleh tim akan dilanjutkan dengan pemeriksaan salah satu perusahaan yang berada di hulu sungai Garoga yang terindikasi adanya kegiatan land clearing oleh perusahan PT TBS tersebut,” kata Irhamni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/12/2025).

1. Penyidik juga memeriksa kepala desa dan menyita 27 sempel kayu

Kayu yang terbawa banjir di Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara. (Dok. Kementerian Lingkungan Hidup)
Kayu memenuhi aliran sungai di Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara. (Dok. Kementerian Lingkungan Hidup)

Selain memeriksa perusahaan, Dittipidter Bareskrim juga memeriksa kepala desa dan saksi-saksi di lokasi. Penyidik juga telah menyita 27 sampel kayu dan memasang garis polisi.

“Barang bukti kayu telah disisihkan, dispesifikasikan, dan dikategorikan oleh ahli. Jenis kayu dominan karet, ketapang, durian, dan lainnya,” ujar Irhamni.

2. Terdapat pembalakan liar di hulu sungai Tamiang

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, meninjau langsung wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (5/12/2025). (Dok. Kementerian LH)
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, meninjau langsung wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (5/12/2025). (Dok. Kementerian LH)

Berdasarkan pemeriksaan awal, teridentifikasi kayu-kayu gelondongan yang terbawa arus merupakan kayu hasil gergajian, kayu yang dicabut bersama akar dengan alat berat, kayu hasil longsor dan kayu hasil pengangkutan loader.

“Informasi awal, di hulu Sungai Tamiang terdapat aktivitas illegal logging dan land clearing oleh masyarakat,” ujar dia.

3. Penebangan di hutan lindung sepanjang sungai Tamiang mayoritas tak berizin

Kondisi pascabanjir di Tamiang (Dok. BNPB)
Kondisi pascabanjir di Tamiang (Dok. BNPB)

Berdasarkan hasil temuan, terdapat mekanisme panglong, yakni kayu dipotong, ditumpuk di bantaran sungai, lalu dihanyutkan saat air naik seperti rakit.

“Pada pembukaan lahan, kayu besar sering dipotong kecil agar mudah terbawa saat banjir. Penebangan di hutan lindung sepanjang Sungai Tamiang, Aceh Tamiang mayoritas tidak berizin, dan kayu bukan jenis kayu keras,” kata Irhamni.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa di Jepang

09 Des 2025, 07:57 WIBNews