Prabowo Akhirnya Bertemu Mega, Sinyal PDIP Akan Gabung Kabinet?

- Prabowo bertemu dengan Megawati di Teuku Umar selama 1,5 jam setelah dilantik menjadi presiden
- Pertemuan keduanya berlangsung secara tertutup dan membahas masa depan Indonesia
- Mega turut menyampaikan pengalamannya menghadapi krisis pada periode 2001 hingga 2004 kepada Prabowo
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto akhirnya bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam. Ini menjadi perjumpaan pertama Prabowo dan Mega usai Prabowo dilantik menjadi presiden.
Rencana mempertemukan kedua tokoh politik tersebut bahkan sudah dirancang sebelum Prabowo dilantik menjadi pemimpin tertinggi di Indonesia. Namun, selalu tertunda.
Dokumentasi pertemuan keduanya diunggah oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di akun media sosialnya pada hari ini. Dalam satu foto, terlihat Prabowo dijamu secangkir teh di kediaman Mega di Jalan Teuku Umar nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat.
Dasco mengatakan, perjumpaan keduanya berlangsung sekitar 90 menit dan dilakukan secara tertutup. Meski begitu, rencana pertemuan Mega-Prabowo tetap bocor ke media.
"Lumayan lama (pertemuan Mega-Prabowo), 1,5 jam-an lah. Saya lihat dari luar (rumah Mega), wartawan banyak yang ngintip-ngintip. Kami mulai ketemu jam 8 kurang sedikit," ujar Dasco di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (8/4/2025) malam.
Ia pun mengakui ikut mendampingi Prabowo menemui Mega. Selain Dasco, ada pula Menteri Luar Negeri Sugiono, Ketua MPR Ahmad Muzani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aries Marsudiyanto.
Sedangkan, salah satu pejabat tinggi yang mendampingi Mega adalah Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan.
Apakah pertemuan ini jadi pintu pembuka PDIP bergabung ke Kabinet Merah Putih?
1. Dasco sebut Mega dan Prabowo bahas masa depan Indonesia

Ketika ditanya apakah perjumpaan keduanya menjadi sinyal PDIP akan resmi bergabung ke dalam kabinet Merah Putih, Dasco mengaku tidak tahu persis. Menurutnya, butuh pembicaraan lebih dari empat mata untuk memutuskan hal itu.
"Saya gak tahu (rencana PDIP bergabung ke kabinet). Karena itu pertemuannya lebih dari empat mata," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Partai Gerindra itu.
Di dalam kabinet Prabowo, ada dua partai yang tak mengirimkan perwakilan kadernya yakni PDIP dan Nasional Demokrat (Nasdem). Meski tak bergabung ke dalam pemerintahan, PDIP tidak serta merta langsung mengambil posisi sebagai kelompok oposisi.
Dasco juga menyebut Mega dan Prabowo sempat berdiskusi membicarakan nasib masa depan Indonesia. Kemudian, bagaimana langkah yang bisa ditempuh untuk membangun Indonesia ke depan.
Ketika ditanya alasannya melakukan pertemuan secara tertutup, Dasco berdalih tema perjumpaan keduanya hanya silaturahmi. "Ya, kan kalau pertemuan silaturahmi hari raya kan gak usah kasih tahu segala lah. Kami datang juga gak sembunyi-sembunyi kok. Kami datang ramai-ramai kok semalam," tutur dia.
2. Prabowo mendengarkan pengalaman Mega menghadapi krisis

Dasco juga membocorkan, di dalam pertemuan itu Mega turut menyampaikan pengalamannya ketika menghadapi krisis pada periode 2001 hingga 2004. Apalagi situasi Tanah Air saat ini diprediksi bisa menyerupai kondisi pada 1998. Indikatornya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang terus melemah. Satu dolar AS kini nyaris Rp18 ribu.
"Kedua tokoh saling bertukar pikiran dan pengalaman cara untuk menghadapi situasi global saat ini. Ibu Mega kan juga berpengalaman memimpin Indonesia. Apalagi di masa lalu Beliau menghadapi saat-saat yang kurang lebih juga ada masa krisis," kata Dasco.
Ia juga menggambarkan pertemuan selama 90 menit berlangsung akrab. Meski Mega jarang terlihat berjumpa dengan Prabowo di ruang publik, tetapi hubungan keduanya tetap baik. Sebelumnya, relasi Prabowo dan Mega diisukan renggang lantaran purnawirawan jenderal bintang empat itu menggandeng Gibran sebagai wakil presidennya.
"Jadi, kan memang hubungan Pak Prabowo dan Bu Mega selama ini baik-baik saja. Sehingga pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban dan hangat," tutur dia.
3. Prabowo tak menutup peluang bisa kembali berjumpa dengan Megawati

Lebih lanjut ketika ditanya apakah akan ada pertemuan lanjutan antara Prabowo dan Mega, Dasco tidak membantahnya. Menurutnya, dalam menghadapi tantangan global seperti saat ini sangat wajar kedua tokoh bertemu lagi di lain waktu.
"Ya, saya rasa pertemuan silaturahmi antara kedua tokoh bangsa atau dengan sesama tokoh, saya pikir itu hal yang wajar dan harus dilakukan pada masa-masa sekarang ini," ujar Dasco.
"Semua tokoh bangsa harus bersatu dan memikirkan bagaimana nasib bangsa dan negara dalam menghadapi situasi global saat ini," imbuhnya.