Prabowo Dijadwalkan Hadiri MNEK di Bali, Tinjau Beragam Kapal Perang

- Presiden Prabowo Subianto akan hadir dalam MNEK ke-5 di Bali, meninjau armada TNI AL dan kapal perang tamu negara sahabat.
- Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin juga akan hadir, dengan hampir 40 negara yang mengonfirmasi kedatangan mereka dalam latihan operasi kemanusiaan.
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali mengatakan, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir dalam kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-5 pada pekan depan di Bali. Prabowo direncanakan bakal meninjau seluruh armada milik TNI AL baik buatan dalam atau luar negeri.
"Kami sudah ajukan untuk beliau (Prabowo) bisa hadir, terutama dalam melaksanakan fleet review, menginspeksi kapal-kapal perang dari tamu-tamu negara sahabat," ujar Ali di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).
Ia menambahkan, selain Prabowo, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin juga dipastikan bakal hadir dalam kegiatan tersebut. Sedangkan, jumlah negara yang mengonfirmasi kedatangan mereka dalam latihan operasi kemanusiaan mencapai hampir 40 negara, termasuk negara-negara besar.
"Saat ini yang sudah confirm hadir ada 39 negara. Kemudian, ada beberapa alutsista yang dihadirkan, baik itu kapal perang asing maupun pesawat patroli maritim," katanya.
1. Seluruh negara akan unjuk kekuatan tempur dalam acara MNEK ke-5

Ali mengatakan MNEK rencananya bakal dibuka pada 15 Februari 2025. Sedangkan, agenda peninjauan armada atau fleet review dilakukan pada 16 Januari 2025.
Dalam peninjauan itu, seluruh negara akan memamerkan kekuatan tempurnya. Mereka akan menunjukkan memiliki helikopter hingga pesawat untuk armada laut.
"Persiapan MNEK sejauh ini lancar. Semoga nantinya, kegiatan latihan bersama tingkat internasional ini juga berjalan lancar," kata Ali.
2. KSAL ingin angkatan laut dari sejumlah negara fokus pada pesan kemanusiaan

Ali menjelaskan, puluhan kapal perang dari sejumlah negara akan mengunjungi Bali dalam kegiatan MNEK ke-5.
"Jumlah total alutsista asing yang terlibat sebanyak 21 kapal perang, 5 heli dan 3 MPA (Maritime Patrol Aircraft)," ujar Ali pada 7 Januari 2025 lalu.
Latihan pada tahun ini mengangkat tema 'Maritime Partnership for Peace and Stability'. Angkatan Laut dari negara mitra akan fokus pada penanggulangan bencana dan operasi kemanusiaan. Itu merupakan bagian dari tugas utama TNI AL di bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Ia menyebut, penyelenggaraan latihan MNEK merupakan cara TNI AL dalam membawa pesan perdamaian kepada seluruh negara. Menurutnya, melalui latihan tersebut, kekuatan angkatan laut yang saling bertentangan secara politik dialihkan untuk upaya humanis.
"Harapannya bisa membawa perdamaian. Jadi, bagaimana kekuatan angkatan laut ini difungsikan untuk lebih humanis. Mereka bersatu dalam membantu atau menanggulangi bencana," tutur dia.
Ali menekankan kepada sejumlah negara peserta pada MNEK 2025 mendatang, keberadaan mereka dalam latihan tersebut dikarenakan persatuan antar-angkatan laut, bukan fokus pada konflik dan perpecahan.
"Saya sampaikan kepada mereka, kita ini dipersatukan oleh laut, bukan dibikin pecah-pecah oleh laut, dibikin konflik. Dengan operasi seperti ini, maka kita bisa mempersatukan beberapa negara untuk operasi kemanusiaan. Masalah politik kita kesampingkan," tuturnya.
3. China, Amerika Serikat, dan Rusia konfirmasi ikut berpartisipasi

Berikut daftar 21 negara yang mengirimkan kapal perang untuk kegiatan latihan MNEK 2025:
- Rusia (3)
- Cina (1)
- Amerika Serikat (1)
- Iran (2)
- Prancis (1)
- Australia (1)
- Jepang (1)
- India (2)
- Malaysia (2)
- Pakistan (1)
- Filipina (1)
- Singapura (2)
- Thailand (1)
- Inggris (1)
- Vietnam (1)
- Korea Selatan (1)
Sedangkan, 17 negara lainnya yang hanya observer, meliputi Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chili, Kolombia, Irak, Italia, Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Saudi Arabia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Qatar.