Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Tegaskan Realisme Diperlukan untuk Hadapi Tantangan Global

20250806_140756.jpg
Presiden Prabowo Subianto menggelar Sidang Kabinet Paripurna ke-8, Rabu (6/8/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa strategi transformasi Indonesia disusun berdasarkan realisme.
  • Pendekatan berbasis teori tidak akan cukup dalam merespons tantangan geopolitik dan geoekonomi yang semakin kompleks.
  • Keberhasilan menjaga stabilitas pangan nasional menjadi bukti efektivitas strategi realistis yang diambil Pemerintah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pendekatan realistis dalam menghadapi tantangan bangsa, baik secara nasional maupun global. Hal itu disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/8).

1. Strategi transformasi Indonesia disusun berdasarkan realisme

580bc721-26a3-4713-bdb6-54b5c37afd93.jpeg
Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/8). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Dalam arahannya, Prabowo menekankan bahwa strategi transformasi bangsa yang ia canangkan sejak awal pemerintahannya, bahkan sebelum resmi dilantik, disusun berdasarkan kondisi nyata yang sedang dihadapi Indonesia dan dunia.

“Saudara-saudara, kita paham dan kita mengerti bahwa kondisi ini akhirnya menguji strategi besar kita. Menguji strategi transformasi yang sudah saya canangkan di awal, bahkan sebelum saya dilantik sebagai Presiden. Strategi transformasi bangsa yang kita pegang adalah strategi yang berdasarkan realisme, yang berdasarkan kondisi nyata bangsa dan regional dan global,” ujar Prabowo.

2. Teori tak cukup untuk respon tantangan geopolitik dan geoekonomi

Prabowo menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Turki (commons.wikimedia.org/BPMI/Setpres)
Prabowo menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Turki (commons.wikimedia.org/BPMI/Setpres)

Prabowo juga menekankan bahwa pendekatan berbasis teori semata tidak akan cukup bagi sebuah negara dalam merespons tantangan geopolitik dan geoekonomi yang semakin kompleks.

“Kondisi nyata ini tidak bisa kita hadapi dengan teori, dengan angan-angan. Idealisme benar, idealisme itu perlu, tapi yang utama yang bisa menyelamatkan kita adalah realisme. Kita harus dengan realistis melihat situasi dan kita ambil langkah-langkah,” tambahnya.

Pernyataan Prabowo ini mencerminkan sikap tegas dan terarah pemerintah dalam menjawab dinamika dunia yang penuh ketidakpastian. Mulai dari konflik di Timur Tengah dan Eropa Timur, hingga ketegangan di kawasan Asia Tenggara dan dampak tarif tinggi dari Amerika Serikat terhadap negara-negara mitra dagang.

3. Stabilitas pangan jadi bukti keberhasilan strategi realistis

ilustrasi beras (freepik.com/freepik)
ilustrasi beras (freepik.com/freepik)

Prabowo juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja para menteri dan lembaga terkait yang telah bekerja sebagai satu tim. Ia menegaskan bahwa keberhasilan menjaga stabilitas pangan nasional menjadi bukti nyata efektivitas strategi realistis yang diambil pemerintah.

“Produksi pangan kita bisa saya sampaikan berada dalam kondisi yang aman dan kuat. Terima kasih kepada semua pihak yang mencapai ini. Ini juga hasil kerja sama, hasil teamwork," tutup Prabowo. (WEB)

*Artikel ini merupakan kerja sama antara IDN Times dan Tim Komunikasi Prabowo

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Evan Yulian
EditorEvan Yulian
Follow Us