Pramono: Cakupan Pelayanan Air Bersih di Jakarta Mencapai 73 Persen

- Pramono Anung dan Rano Karno menghadiri Jakarta Water Hero (JWH) 2025 di Balai Kota Jakarta
- Gubernur DKI Jakarta menargetkan 85 persen pelayanan air bersih pada 2026 dan merencanakan Initial Public Offering (IPO) pada 2027
- JWH merupakan kegiatan kolaborasi lintas sektor untuk melindungi air Jakarta, dengan PAM JAYA meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan wakilnya Rano Karno mendatangi Jakarta Water Hero (JWH) 2025 di Balai Kota Jakarta, Jumat, 4 Juli 2025. Dalam sambutannya, Pramono mengapresiasi JWH 2025. Menurutnya, kegiatan ini tak hanya sekadar acara penghargaan, melainkan turut mendorong kolaborasi lintas sektor guna pengelolaan air berkelanjutan di Jakarta.
“Saya meyakini apa yang dilakukan PAM JAYA merupakan upaya menjaga semangat penggunaan air bersih di Jakarta. Ini menjadi modal semangat kita semua. Terakhir, Pak Arif (Direktur Utama PAM JAYA) melaporkan kepada saya bahwa cakupan pelayanan air bersih telah mencapai 71 persen. Hari ini saya gembira karena sudah meningkat menjadi 73 persen,” ungkap Pramono.
1. Targetkan 85 persen pelayanan air bersih pada 2026

Untuk meningkatkan pelayanan publik, Pramono merencanakan pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) pada 2027. Tak hanya itu, ia juga menargetkan peningkatan jangkauan pelayanan air bersih hingga 85 persen pada 2026.
“Kalau tahun ini bisa 78 persen, mudah-mudahan tahun depan bisa 85 persen. Kalau bisa 85 persen, artinya pelanggan PAM JAYA bisa mencapai lebih dari 2,5 juta. Ini angka besar. Saya yakin masa depan PAM JAYA cerah. IPO tidak perlu menunggu sampai cakupan 100 persen, 85 persen saya rasa sudah cukup,” ujar dia.
2. Menjaga air, menyelamatkan Jakarta

JWH sendiri bukan hanya ajang perayaan dan penghargaan bergengsi pelanggan setia air minum. Kegiatan yang mengusung tema “Pahlawan Air Jakarta: Menjaga Air, Menyelamatkan Jakarta” ini juga merupakan kegiatan yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat.
“Melindungi air Jakarta adalah tugas bersama. Tidak cukup hanya PAM JAYA yang bergerak. Pemerintah, pelanggan, komunitas, pelaku usaha, hingga masyarakat luas harus berjalan bersama. JWH adalah simbol kolaborasi itu. Semoga langkah ini terus berlanjut untuk menciptakan Jakarta sebagai kota global dan berbudaya,” kata Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, dalam kesempatan sama.
3. Raih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)

Melalui pembagian tangki air secara serentak terbanyak, Pramono meraih rekor MURI dalam periode 100 hari kerja. Sebelumnya, Arief Nasrudin juga berinisiatif terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan 1002 tangki air ke pelanggan kategori rumah tangga sangat sederhana (2A1) dan rumah tangga sederhana (2A2), untuk wilayah bertekanan air rendah.
Lebih dari itu, salah satu kebijakan pengelolaan air dan penggunaan air perpipaan serta pelestarian sumber air diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 93 Tahun 2021, tentang Zonasi Bebas Air Tanah (ZOBAT).