Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Bambang Susantono, Kandidat Kuat Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono di ๐—š๐—น๐—ผ๐—ฏ๐—ฎ๐—น ๐—™๐—ผ๐—ฟ๐˜‚๐—บ ๐—ผ๐—ป ๐—›๐˜‚๐—บ๐—ฎ๐—ป-๐—–๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ๐—ฑ ๐—ฅ๐—ฒ๐—ฐ๐—ผ๐˜ƒ๐—ฒ๐—ฟ๐˜† ๐—ณ๐—ฟ๐—ผ๐—บ ๐˜๐—ต๐—ฒ ๐—–๐—ข๐—ฉ๐—œ๐——-๐Ÿญ๐Ÿต ๐—–๐—ฟ๐—ถ๐˜€๐—ถ๐˜€ (Sumber: instagram.com/bambangsusantono)

Jakarta, IDN Times โ€“ Nama Bambang Susantono mendadak ramai diperbincangkan karena ia dianggap sebagai kandidat terkuat Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Bambang dianggap memenuhi beberapa kriteria yang pernah dilontarkan Presiden Joko โ€œJokowiโ€ Widodo.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil juga mendukung penuh Bambang menjadi kepala Badan Otorita IKN. Menurutnya sosok Bambang kompeten untuk memimpin ibu kota baru itu.

โ€œKalau itu dipilih, saya mendukung dan saya setuju demi kebaikan IKN,โ€ ujar Emil di Gedung Sate, Bandung, Rabu (23/2/2022).

Lalu, siapa sebenarnya Bambang Susantono? Berikut profil singkatnya.

1. Mantan Wakil Menhub

Kantor Kementerian Perhubungan (ANTARA News/Rangga Jingga)

Pria kelahiran 4 November 1963 ini ternyata pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2010-2014.

Setelahnya ia menjadi Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan. Ini terjadi setelah Menteri Perhubungan sebelumnya Evert Ernest Mangindaan mengundurkan diri karena terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.

Bambang yang juga dikenal sebagai pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi itu diangkat sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada 2009 dengan tugas membantu Menteri Perhubungan dalam membenahi sektor transportasi di Indonesia.

2. Jabatan lainnya

Selain sebagai Wakil Menhub, Bambang juga pernah menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada tahun 2007-2010. Sebelum itu, ia juga pernah menjadi Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) periode 2004-2010. Pada saat menjabat, ia menekankan pada sistem transportasi yang humanis untuk mengurai masalah transportasi.

Sebelumnya, begitu lulus dari Fakultas Teknik Sipil ITB pada 1987, Bambang bekerja sebagai pegawai negeri di Departemen Pekerjaan Umum.

Bambang juga pernah mengenyam pendidikan program pascasarjana di Universitas California, Berkeley untuk gelar master tata kota dan wilayah. Ia lulus pada 1996.

Pada 1998, Bambang meraih gelar MSCE di bidang teknik transportasi di universitas yang sama. Pendidikan doktoralnya dia selesaikan pada 2000 dengan meraih gelar doktor di bidang perencanaan infrastruktur dari Universitas California, Berkeley.

3. Pengalaman tingkat dunia

Bambang bukan hanya memiliki pengalaman di tingkat nasional. Di tingkat global sekalipun ia memiliki sejumlah posisi membanggakan yang pernah diemban, seperti menjabat sebagai Vice President East Asia Society of Transportation Studies (EASTS) dan hingga kini menjadi anggota Board of Trustees untuk The SouthSouthNorth Foundation di Johannesburg, Afrika Selatan, organisasi yang bergerak di bidang perubahan iklim dan lingkungan. Ia juga menjabat sebagai Komisaris utama PT Garuda Indonesia Tbk. sejak tahun 2012.

Bambang juga pernah mengajar dan membimbing tesis di Program Pasca Sarjana Bidang Ilmu Teknik Universitas Indonesia, melakukan penelitian di bidang transportasi, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan sosial perkotaan.

Selain itu, ia juga pernah melakukan penelitian mengenai fenomena transportasi di kota-kota megapolitan di Asia Timur bersama sepuluh guru besar dari universitas ternama di Asia Timur. Bambang juga Presiden Intelligent Transport System Indonesia (ITS Indonesia).

Bambang Susantono juga aktif menulis beberapa buku seputar infrastruktur dan transportasi. Salah satunya adalah buku Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang menjadi panduan dalam melakukan terobosan dalam rangka pembangunan nasional. Buku lain yang pernah ia tulis termasuk 1001 Wajah Transportasi Kita, Strategi dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah, dan Memacu Infrastruktur di Tengah Krisis.

Share
Editorโ€™s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Dwifantya Aquina
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us