20 Rumah di Bogor Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0 di Sukabumi

Sebanyak 173 warga di Sukabumi mengungsi ke tenda

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi bermagnitudo 5,0 mengguncang wilayah Sukabumi pada Selasa (10/3) pukul 17.18 WIB. Gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah di Jawa Barat hingga DKI Jakarta. Bahkan, gempa ini juga merusak puluhan rumah di Bogor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, segera melakukan penanganan darurat pasca-gempa bumi pada Selasa (10/3) sore.

Sebanyak 173 warga Kampung Cipicung, Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, tepaksa mengungsi ke tenda darurat. Data sementara, BPBD Sukabumi juga mencatat tiga orang luka ringan, akibat lindu yang mungguncang Sukabumi.

1. Sebanyak 20 rumah di Bogor rusak akibat gempa Sukabumi

20 Rumah di Bogor Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0 di Sukabumi(ANTARA/Aditya Rohman)

Agus mengatakan gempa di Sukabumi juga tak hanya dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor, tapi juga meimbulkan dampak kerusakan tempat tinggal. BPBD Kabupaten Bogor mencatat total kerusakan rumah di Kecamatan Pamijahan berjumlah 20 unit, dengan rincian rumah rusak berat tujuh unit, rusak sedang sembilan unit dan rusak ringan empat unit.

"Kerusakan rumah tersebut tersebar di Desa Gunungbunder satu dengan rumah rusak ringan satu unit, Cibunian rumah rusak sedang sembilan dan rusak ringan satu unit, Purwabakti rumah rusak berat tujuh unit, Cibitung Kulon rumah rusak ringan satu unit dan Pasarean rumah rusak ringan satu unit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Rabu (11/3).

Baca Juga: Gempa 5,0 SR di Sukabumi, Getarannya Terasa hingga Jakarta

2. Sebanyak tiga orang terluka dan puluhan lainnya mengungsi

20 Rumah di Bogor Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0 di Sukabumi(Dok. BPBD Sukabumi)

Agus mengatakan, sebanyak tiga orang juga terluka akibat gempa di Sukabumi. "Mereka telah mendapatkan perawata di klinik kesehatan terdekat. Tidak ada korban jiwa pascagempa yang dirasakan kuat sekitar 5 detik di Kabupaten Sukabumi ini," kata dia.

Selain korban luka, Agus menyebutkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sukabumi mencatat 202 rumah di wilayah Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan. Rinciannya, rumah rusak berat 48 unit, rusak sedang 91 unit, dan rusak ringan 63 unit.

"Dampak kerusakan rumah tersebar di Kecamatan Kalapanunggal, Cidahu dan Kabandungan. Total kerusakan di Kalapanunggal berjumlah 166 unit dengan rincian rusak berat 41 unit, rusak sedang 75, dan rusak ringan 50," kata dia.

Agus melanjutkan, rumah rusak di Kecamatan Cidahu ada 11 unit, dengan rincian rumah rusak sedang tujuh unit dan rusak ringan empat unit. Sedangkan, di Kecamatan Kabandungan jumlah rumah rusak 25 unit, dengan rincian rusak berat tujuh unit, rusak sedang sembilan unit, dan rusak ringan sembilan unit.

"Satu masjid di kecamatan ini juga mengalami kerusakan dengan kategori sedang," ujar dia.

Menurut Agus TRC BPBD Kabupaten Sukabumi kini sedang melakukan kaji cepat di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, begitu juga TRC BPBD Kabupaten Bogor juga telah berada di Kecamatan Pamijahan untuk kaji cepat.

"Dalam melakukan kaji cepat, TRC BPBD mengalami kesulitan saat kaji cepat di dua desa di Kecamatan Klapanungga karena listrik padam," ujar dia.

3. Gempa di Sukabumi terasa hingga beberapa wilayah

20 Rumah di Bogor Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0 di Sukabumi(Dok. BPBD Sukabumi)

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini terasa di sejumlah wilayah meliputi Kota Bogor sekitar 4-6 detik, terasa sedang hingga kuat di Kota Sukabumi sekitar 4-5 detik, terasa lemah di Kabupaten Lebak, Banten, dan terasa lemah di Jakarta sekitar 5-8 detik, dan terasa sedang di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Pusat gempa yang mengguncang wilayah Sukabumi pada pukul 17.18 WIB tersebut berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di kedalaman 10 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa kali ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike-Slip Fault).

Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 3,2 sekitar sembilan menit sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09 WIB. Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Guncangan Hanya 6 Detik, Gempa Sukabumi Hancurkan Sejumlah Rumah

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya