Rumor Konsorsium Mundur dari Proyek IKN, Jubir: Belum Ada Tanda Tangan

Jakarta, IDN Times - Beredar isu ada dua konsorsium mundur dari proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Juru Bicara IKN, Sidik Pramono, mengatakan hingga kini belum ada kesepakatan dengan pihak manapun.
"ditanyakan saja kepada yang menyampaikan, kalau dari pemerintah kan masih terus dilakukan belum ada tanda tangan kerja sama, kok dibilang pergi," ujar Sidik kepada IDN Times, Senin (28/3/2022).
1. Masih penjajakan dengan semua investor

Sidik mengatakan, hingga kini pemerintah masih melakukan penjajakan dengan sejumlah investor. Pemerintah akan menyampaikan kepada publik siapa saja investor yang ada di IKN ketika sudah ada kesepakatan.
"ya semuanya masih penjajakan, nanti pada saatnya ketika sudah ada tanda tangan investasi, nanti kita sampaikan hal tersebut," katanya.
2. SoftBank mundur jadi investor, Kepala IKN sebut hal biasa di swasta

Sebelumnya, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono, merespons mundurnya SoftBank menjadi investor proyek pembangunan IKN. Menurutnya, itu merupakan hal biasa.
"Gini ya, saya kira investor dan kita atau pun siapa saja dalam dunia swasta itu biasa ya, pembicaraan investor dengan mitra kemudian di tengah jalan ketemu atau tidak ketemu, deal or no deal," ujar Bambang di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (18/3/2022).
Bambang optimistis, ada banyak investasi yang akan masuk ke IKN. Menurutnya, ada sejumlah area yang bisa dimasuki investor.
3. Bambang ingin pastikan tata kelola pembangunan IKN berjalan baik

Dalam kesempatan itu, Bambang mengaku ingin memastikan tata kelola IKN Nusantara berjalan baik. Sebab, kata dia, tata kelola yang baik merupakan salah satu prasyarat untuk menarik investor.
"Semakin kita memiliki satu governance yang baik, semakin investor percaya bahwa kita punya kredibilitas dan nanti tentunya trust-nya akan terbangun," katanya.
"Jadi, mohon juga masyarakat tidak usah terlalu khawatir dengan satu mundur, karena ini merupakan proses dari satu kerja sama dengan swasta, yang sebetulnya biasa di dunia pembangunan seperti ini," kata dia.