Saat Gen Z Bicara Manajemen Air Bersih di Panggung PKB

Jakarta, IDN Times - Pendiri Siaga Air Bersih (SIAB) Indonesia, Ratih Rachmatika menyebutkan, ancaman krisis air bersih kini di depan mata. Oleh karena itu, perlu ada sistem manajemen air bersih.
"Krisis air bersih masih banyak dialami warga baik di kota maupun daerah. Sistem dan manajemen pengelolaanya juga banyak belum modern. Padahal kondisi lingkungan dan sumber air tanah sudah krisis,” kata Ratih, dalam acara diskusi #SaatnyaBeraksi, yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (14/3/2023)
1. SIAB mengatasi masalah air bersih dari hulu ke hilir

Dalam acara tersebut, Ratih yang masih berusia 24 tahun, menjelaskan mengenai inovasi yang dilakukan SIAB dalam mengelola air bersih.
“SIAB adalah Water Management System yang mengatasi permasalahan air bersih dari hulu ke hilir, mulai dari penemuan sumber mata air, filtrasi air bersih secara otomatis sesuai standar Kemenkes, pendistribusian air yang dilakukan secara realtime dan online," ujar Ratih.
Dia menerangkan, SIAB telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo untuk menerapkan sistem tersebut sejak 2021.
"Jadi, Digital Water Meter ini ada yang dipasang di pusat air bersih atau di setiap rumah untuk memonitoring volume debit air di setiap rumah, biaya tagihan air, serta deteksi kebocorannya. Pemilik akun SIAB juga dapat berkonsultasi apabila air yang digunakan ada kendala," ucap dia.
2. Minim ruang kolaborasi

Dalam diskusi tersebut, Ratih menyebut dirinya minim ruang untuk mengembangkan inovasinya. Oleh karena itu, dia berharap bisa berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya partai politik.
“Kami minim ruang kolaborasi atau sekadar ruang untuk menyampaikan gagasan inovasi," ujar dia.
3. PKB siap beri ruang

Di aacara yang sama, Juru Bicara Milenial PKB, Mikhael B Sinaga, mengaku partainya siap memberi ruang. Menurutnya, generasi muda perlu diberi ruang untuk berinovasi.
“Prinsipnya kami siap dan saya rasa baru PKB nih partai yang memberikan ruang kepada inovator muda seperti Ratih untuk menyuarakan lebih luas lagi temuannya,” kata Mikhael.