HPN 2022: Jokowi Sepakat Perlu Aturan Main Media dan Platform Digital

Aturan main bisa berupa UU baru soal pers atau gunakan PP

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengaku siap mendukung usulan dari Dewan Pers dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk menciptakan aturan main antara media dan platform digital global. Jokowi sepakat platform digital yang kerap menggunakan konten berita, harus ditata untuk menciptakan persaingan yang sehat.

Langkah Jokowi ini diduga meniru kebijakan yang lebih dulu telah ditempuh oleh Pemerintah Australia. Negeri Kangguru pada 2021 lalu merilis aturan yang memaksa Facebook dan Google untuk membayar konten berita yang disediakan oleh perusahaan media. 

"Kita akan perkuat aturan bagi hasil yang seimbang antara platform global dan lokal. Jadi, ada beberapa pilihan yang mungkin bisa segera diputuskan, apakah segera mendorong undang-undang baru atau merevisi undang-undang yang lama, atau yang paling cepat dengan mengeluarkan peraturan pemerintah," ungkap Jokowi ketika menyampaikan pidato di puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2022 dari Istana Bogor yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/2/2022).

Jokowi mengatakan, menyerahkan usulan aturan main itu kepada PWI dan Dewan Pers. Setelah diambil bentuk payung hukum yang pas, maka Jokowi bakal memberikan restu sepenuhnya. 

Jokowi berharap dengan adanya aturan main yang jelas, bisa memperkuat ekosistem industri pers, platform periklanan semakin kuat, dan menciptakan platform video nasional sendiri. Tujuannya, agar Indonesia tidak bergantung kepada platform video-video asing. 

"Kita juga tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk teknologi digital global, dan harus segera dibangun platform yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi berkualitas," tutur dia lagi. 

Apa lagi pesan yang disampaikan oleh Jokowi di puncak HPN 2022?

1. Jokowi dorong media arus utama bertransformasi jadi lebih inovatif

HPN 2022: Jokowi Sepakat Perlu Aturan Main Media dan Platform DigitalIlustrasi media di dunia maya (IDN Times/Arief Rahmat)

Jokowi menyadari tantangan media sudah berat sebelum pandemik melanda Indonesia. Namun, kondisi itu semakin buruk selama dua tahun terakhir. Apalagi disrupsi teknologi makin kencang dalam satu dekade terakhir. 

"Belum lagi kehadiran platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi," ujar Jokowi. 

Ia melihat tantangan media arus utama kini semakin besar karena kehadiran teknologi, menyebabkan masyarakat memiliki sumber informasi alternatif. Bedanya, informasi tersebut tidak lebih dulu melalui proses verifikasi. 

"Muncul tren informasi yang semata-mata hanya mengejar jumlah klik atau views, membanjiri dengan konten-konten yang hanya mengejar viral, massifnya informasi yang menyesatkan bahkan mengadu domba sehingga mengakibatkan kebingungan serta perpecahan," kata dia. 

Menurut Jokowi, cara untuk tetap membuat industri media bertahan yakni dengan beradaptasi dan bertransformasi. Selain itu, industri pers juga diharapkan bisa melahirkan berbagai inovasi. Dengan menggunakan berbagai platform, Jokowi berharap media bisa membanjiri dengan informasi yang berkualitas. 

Baca Juga: Deretan Mural Kritik Pemerintah Berujung Dihapus Aparat

2. Jokowi berharap media bisa menjadi mitra pemerintah untuk menyukseskan G20

HPN 2022: Jokowi Sepakat Perlu Aturan Main Media dan Platform DigitalPresiden Joko "Jokowi" Widodo ketika memberikan pidato di puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2022 secara virtual dari Bogor. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Di sisi lain, Jokowi berharap media bisa turut membantu untuk menyukseskan presidensi Indonesia di KTT G20 yang bakal digelar puncaknya pada Oktober mendatang. Salah satu isu yang bakal diangkat oleh Jokowi yakni transformasi di sektor pertambangan, di mana pemerintah melarang keras ekspor bahan mentah ke luar. Semua dilakukan hilirisasi. 

"Kita tidak ingin menjadi negara pengekspor bahan mentah yang nilai tambahnya dinikmati oleh negara lain. Pemerintah telah membuktikan dengan hilirasi menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak. Selain itu, nilai tambahnya akan berdampak pada industri nasional," ujar Jokowi. 

Isu lain yang diangkat yakni soal transformasi ekonomi digital. Pemerintah telah mendorong 8,4 juta UMKM untuk naik kelas dan masuk ke dalam ekosistem digital. Jumlah UMKM ini akan terus ditingkatkan. 

Pemerintah juga bakal membanggakan transformasi di bidang energi menjadi energi terbarukan. Saat ini, kata Jokowi, pemerintah tengah memanfaatkan berbagai energi alternatif seperti geotermal, angin, solar panel, bio fuel, arus bawah laut dan tenaga hidro. 

"Itulah agenda-agenda yang akan kita angkat di presidensi G20 tahun ini," katanya lagi. 

3. Jokowi siap memasok vaksin booster bagi wartawan

HPN 2022: Jokowi Sepakat Perlu Aturan Main Media dan Platform DigitalPetugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pengendara di pelayanan vaksinasi secara Layanan Tanpa Turun atau Drive Thru di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (1/7/2021). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Hal lain yang disampaikan oleh Jokowi yakni pemerintah siap memasok vaksin booster bagi para insan pers. Pada 2021 lalu, Jokowi memenuhi permintaan PWI dengan mendahulukan insan pers untuk divaksinasi. Saat itu, kuota yang diberikan mencapai 5.000 dosis. 

"Saat ini kalau PWI masih minta lagi, kami ada stok 143 juta dosis. Jadi, bapak mau minta berapa, sekarang akan kami beri. Sekarang juga akan langsung kami distribusikan," ungkap Jokowi yang disambut tepuk tangan dari Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Ia juga menunjukkan bahwa sejak Januari 2021, sudah 327 juta dosis vaksin COVID-19 yang diberikan ke masyarakat, baik itu untuk dosis pertama, kedua atau booster

Baca Juga: Meme Jokowi The King of Lip Service, Ketua BEM UI: Tidak Akan Dihapus

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya