Bantu Afghanistan Raih Perdamaian, Menlu Diberi Penghargaan Tertinggi

Presiden menganugerahkan bintang kehormatan "Malalai"

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada (1/3) mendapat penghargaan tertinggi dari Pemerintah Afghanistan yakni Bintang Kehormatan Malalai. Penghargaan itu langsung diserahkan oleh Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Menurut Ghani, Retno dianggap telah berkontribusi besar dalam perdamaian di Afghanistan. 

"Ini merupakan penghargaan atas kerja keras yang terus menerus dalam memajukan kerja sama bilateral dan membangun rasa percaya antara Indonesia dengan Afghanistan, membangun perdamaian di kawasan dan dunia. Maka, dengan hormat saya menganugerahkan Bintang Kehormatan Malalai kepada Menlu Retno Marsudi," kata Ghani seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenlu pada Minggu malam (1/3). 

Penghargaan itu diterima oleh Menlu perempuan pertama di Indonesia itu saat melakukan kunjungan kerja di ibukota Kabul. Lalu, bagaimana respons Retno usai menerima penghargaan bergengsi itu? Apa makna "Malalai" dalam penghargaan yang diterimanya?

1. Menlu Retno diberi penghargaan karena ikut berkontribusi terhadap perdamaian di Afghanistan

Bantu Afghanistan Raih Perdamaian, Menlu Diberi Penghargaan Tertinggi(Menlu Retno Marsudi ketika diberi penghargaan Bintang Kehormatan Malalai) Dokumentasi Kemenlu

Retno diberi penghargaan tertinggi oleh Presiden Ghani karena ia dan Pemerintah Indonesia khususnya dinilai telah berkontribusi banyak dalam perdamaian di Afghanistan. Hal itu ditandai dengan perjanjian kesepakatan damai antara kelompok Talibatan dengan Amerika Serikat. 

Dikutip dari stasiun berita BBC edisi (29/2), kesepakatan itu berisi beberapa poin. Pertama, Amerika Serikat dan NATO akan menarik pasukan militernya di Afghanistan dalam 14 bulan ke depan. Namun, dengan catatan kelompok militan itu menepati isi kesepakatan tersebut. 

Kedua, Taliban juga sepakat tidak akan mengizinkan kelompok Al-Qaeda atau grup ekstrimis lainnya untuk beroperasi di teritori kekuasaan mereka. Dengan adanya kesepakatan ini, maka konflik yang telah berlangsung di sana selama 18 tahun akhirnya menemui akhir. 

Indonesia sendiri turut berperan dalam perjanjian damai itu dengan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral ulama Afghanistan-Indonesia-Pakistan. Retno mengatakan kepada Presiden Ghani Indonesia akan terus membantu proses perdamaian di Afghanistan. 

"Rakyat Indonesia senantiasa akan bersama rakyat Afghanistan demi perdamaian yang lestari," kata Retno dalam keterangan tertulisnya. 

Baca Juga: Afganistan Tukar 3 Komandan Taliban dengan 2 Sandera AS dan Australia

2. Menlu Retno merasa terhormat menerima penghargaan dari Presiden Afghanistan

Bantu Afghanistan Raih Perdamaian, Menlu Diberi Penghargaan TertinggiMenteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 27 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sementara, di sisi lain, Menlu Retno mengaku terhormat diberi bintang penghargaan Malalai. Apalagi nama penghargaan itu diambil dari nama salah seorang pahlawan perempuan nasional di Afghanistan, Malalai Ana. Ia berjuang bersama rakyat Afghanistan melawan penjajahan Inggris di tahun 1880. 

"Benar-benar suatu kehormatan bagi saya menerima Medali kehormatan Malalai dari Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Ini merupakan bentuk pengakuan kontribusi dalam membangun hubungan bilateral antara Indonesia dengan Afghanistan, pemberdayaan kaum perempuan dan mempertahankan situasi yang stabil di kawasan dan mewujudkan perdamaian dunia internasional," demikian tulis Retno di akun media sosialnya. 

Sebelum diberi penghargaan itu, Retno mengaku sempat berbincang dengan Presiden Ghani. Pemimpin tertinggi Afghanistan itu mengapresiasi peranan yang dimainkan oleh Indonesia, khususnya Presiden Jokowi, dalam mewujudkan perdamaian di sana. 

3. Indonesia akan tetap membantu agar Afghanistan menjadi negara yang damai

Bantu Afghanistan Raih Perdamaian, Menlu Diberi Penghargaan Tertinggi(Presiden Jokowi ketika mengunjungi Afghanistan saat terjadi peperangan tahun 2018) Dokumentasi Biro Pers Kepresidenan

Usai diteken kesepakatan bukan berarti perdamaian langsung terwujud. Indonesia akan terus membantu agar perdamaian itu bukan sekedar harapan belaka. 

Salah satu caranya, kata Menlu Retno dengan kembali menjadi tuan rumah pertemuan trilateral antara ulama Pakistan-Indonesia-Afghanistan. 

“Insya Allah tahun ini juga kita akan kembali menggelar Indonesia-Afghanistan Ulama Conference untuk memperkokoh peran Ulama dalam menjaga keberlanjungan proses perdamaian di Afghanistan," kata Retno. 

Dalam perbincangannya dengan Presiden Ghani, Menlu Retno menekankan dalam membangun perdamaian, maka perlu ditegaskan dua elemen penting yakni peran ulama dan pemberdayaan perempuan dalam mendorong perdamaian di Afghanistan.

Baca Juga: [FOTO] Begini 9 Gaya Presiden Jokowi saat Berkunjung ke Afganistan

Topik:

Berita Terkini Lainnya