Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nahkoda KM Sinar Bangun Sudah Diamankan Polisi

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Jakarta, IDN Times - Nahkoda Kapal Motor (KM) Sinar Bangun rupanya sudah ditemukan oleh polisi dan dalam keadaan hidup. Nahkoda yang disebut berinisial TS, saat ini sudah diamankan di kantor polisi. Sayangnya, nahkoda tersebut terlihat seolah gak diekspos oleh polisi karena khawatir dicari publik dan dijadikan pelampiasan kekesalan. 

Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberti Panjaitan di posko bencana mengakui nama nahkoda memang tidak ada di dalam daftar penumpang yang dipasang di papan pengumuman. 

"(Nahkoda) sudah diamankan oleh polisi," ujar Marudut pada Rabu (20/6) seperti dikutip dari ANTARA. 

Lalu, apa saja kesalahan yang dilakukan oleh nahkoda? 

1. Nahkoda menyalahgunakan fungsi kapal motor

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

KM Sinar Bangun terbuat dari kayu. Menurut informasi dari Marudut, KM Sinar Bangun merupakan kapal wisata yang dialih fungsikan menjadi kapal angkut. Yang lebih parahnya lagi, kapal itu gak dilengkapi manifes penumpang.

"Ternyata kapal itu mengangkut 60 unit kendaraan roda dua. Ini jelas salah, karena dia itu kan kapal wisata," ujar Marudut pada Senin kemarin.

2. Total jumlah korban tewas saat ini mencapai tiga orang

IDN Times/Sukma Shakti
IDN Times/Sukma Shakti

Berdasarkan informasi dari Basarnas, jumlah korban tewas saat ini mencapai tiga orang. Sebelumnya, pada siang tadi, Basarnas menemukan dua korban tewas yang diketahui berjenis kelamin laki-laki.

Sejauh ini tidak ada yang tahu dengan pasti berapa jumlah penumpang yang ikut dalam kapal penyeberangan itu. Hal itu disebabkan karena ketiadaan manifes penumpang. Data di posko menyebut 178 orang masih belum ditemukan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Riadil Lubis mengatakan selama ini mereka hanya mengandalkan pelaporan dari warga yang menduga anggota keluarganya ikut kapal Sinar Bangun.

3. Penumpang KM Sinar Bangun mengalami trauma

www.twitter.com/@humas_basarnas
www.twitter.com/@humas_basarnas

Para penumpang yang selamat dari tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun mengaku trauma. Hal itu terbukti ketika salah seorang warga bernama Jamuda diminta untuk mengisahkan kembali peristiwa tenggelamnya kapal pada Senin (18/6) kemarin.

Jamuda spontan menggelengkan kepala dengan mimik ketakutan dan memeluk kerabatnya. Ia mendapat tepukan serta elusan di punggung yang membuatnya tenang kembali.

"Kami berenam pergi berlibur ke (Pulau) Samosir dan saya sendiri yang selamat," kata warga Nagori Desa Sibunga-bunga tersebut seperti dikutip ANTARA.

Ia mengaku bisa selamat, karena sewaktu kapal sudah mulai oleng dan terbalik, ia melompat. Kemudian, pria berusia 17 tahun itu berenang menjauhi kapal.

"Kira-kira selama 10 menit lalu, aku lihat kapal feri. Aku berenang ke arah kapal lalu berteriak dan meminta ditolong," katanya lagi.

Share
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us

Latest in News

See More

Dukung Gaya Hidup Sehat, Pramono Resmikan Lomba Lari Amartha Run 2025

28 Sep 2025, 09:32 WIBNews