Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebagian Warga Mentawai Masih Mengungsi Usai Diguncang Gempa M 6,9

Dermaga rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/12/2021). Pihak Basarnas menerima laporan sementara kerusakan rumah akibat gempa pada Selasa (14/12/2021) sebanyak 164 unit di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu dan sebagian warga masih memilih mengungsi. ANTARA FOTO/HO/BASARNAS
Dermaga rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/12/2021). Pihak Basarnas menerima laporan sementara kerusakan rumah akibat gempa pada Selasa (14/12/2021) sebanyak 164 unit di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu dan sebagian warga masih memilih mengungsi. ANTARA FOTO/HO/BASARNAS

Jakarta, IDN Times - Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, masih bertahan di pengungsian hingga pukul 08.30 WIB, Selasa (25/4/2023). Mereka mengungsi akibat gempa magnitudo 7,3 yang mengguncang wilayah itu pada Selasa dini hari tadi. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan, khususnya pengungsian warga.

1. Warga di sejumlah desa di Mentawai masih mengungsi

ilustrasi pengungsi (ANTARA FOTO/Nasdi)
ilustrasi pengungsi (ANTARA FOTO/Nasdi)

Abdul Muhari menjelaskan masyarakat di Desa Simalegi semuanya masih mengungsi. Sedangkan di kecamatan lain, seperti di Desa Sigapona, Siberut Barat, sebagian warganya masih mengungsi.

Demikian juga yang terjadi di Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, dan Kecamatan Siberut Barat, sebagian warga juga masih mengungsi.

2. Sejumlah warga di Sumatra Barat sudah kembali ke rumah

Ilustrasi gempa bumi (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi gempa bumi (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, beberapa BPBD di Sumatra Barat dan Sumatra Utara melaporkan warganya telah kembali ke rumah masing-masing.

Hal tersebut dilaporkan BPBD Kota Padang dan Kabupaten Agam di Sumatra Barat, yang menyebutkan warganya telah kembali ke rumah.

Hal yang sama juga diinformasikan BPBD Kabupaten Nias Selatan di Sumatra Utara.

3. BNPB terus melalukan monitoring pasca-gempa

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Abdul Muhari menegaskan, BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan pasca-gempa magnitudo (M) 7,3 yang kemudian diperbarui menjadi 6,9.

Menghadapi bahaya gempa, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Warga diimbau untuk berhati-hati ketika memasuki rumahnya kembali.

Di samping itu, warga diminta kembali memastikan struktur bangunan apakah masih kokoh pascagempa.

Sebab, gempa susulan kemungkinan masih dapat terjadi dan memperburuk kondisi struktur bangunan yang sebelumnya telah terdampak guncangan gempa.

Sebelumnya, BMKG menyatakan pusat gempa ini berlokasi di 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 84 km. Fenomena geologi ini terjadi pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB.

Berdasarkan parameter dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Mercalli Modified Intensity teridentifikasi Siberut dan Mentawai pada VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukit Tinggi III MMI serta Labuhan Batu dan Padang Sidempuan II MMI.

Semakin tinggi MMI, semakin besar potensi dampak kerusakan yang dipicu guncangan gempa. BMKG menginformasikan adanya gempa susulan dengan M 5,0 yang terjadi pada pukul 05.19 WIB pada hari yang sama, yang berada di kedalaman 12 km.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us