Sebagian Warga Mentawai Masih Mengungsi Usai Diguncang Gempa M 6,9

Jakarta, IDN Times - Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, masih bertahan di pengungsian hingga pukul 08.30 WIB, Selasa (25/4/2023). Mereka mengungsi akibat gempa magnitudo 7,3 yang mengguncang wilayah itu pada Selasa dini hari tadi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan, khususnya pengungsian warga.
1. Warga di sejumlah desa di Mentawai masih mengungsi

Abdul Muhari menjelaskan masyarakat di Desa Simalegi semuanya masih mengungsi. Sedangkan di kecamatan lain, seperti di Desa Sigapona, Siberut Barat, sebagian warganya masih mengungsi.
Demikian juga yang terjadi di Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, dan Kecamatan Siberut Barat, sebagian warga juga masih mengungsi.
2. Sejumlah warga di Sumatra Barat sudah kembali ke rumah

Sementara itu, beberapa BPBD di Sumatra Barat dan Sumatra Utara melaporkan warganya telah kembali ke rumah masing-masing.
Hal tersebut dilaporkan BPBD Kota Padang dan Kabupaten Agam di Sumatra Barat, yang menyebutkan warganya telah kembali ke rumah.
Hal yang sama juga diinformasikan BPBD Kabupaten Nias Selatan di Sumatra Utara.
3. BNPB terus melalukan monitoring pasca-gempa

Abdul Muhari menegaskan, BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan pasca-gempa magnitudo (M) 7,3 yang kemudian diperbarui menjadi 6,9.
Menghadapi bahaya gempa, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Warga diimbau untuk berhati-hati ketika memasuki rumahnya kembali.
Di samping itu, warga diminta kembali memastikan struktur bangunan apakah masih kokoh pascagempa.
Sebab, gempa susulan kemungkinan masih dapat terjadi dan memperburuk kondisi struktur bangunan yang sebelumnya telah terdampak guncangan gempa.
Sebelumnya, BMKG menyatakan pusat gempa ini berlokasi di 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 84 km. Fenomena geologi ini terjadi pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB.
Berdasarkan parameter dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Mercalli Modified Intensity teridentifikasi Siberut dan Mentawai pada VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukit Tinggi III MMI serta Labuhan Batu dan Padang Sidempuan II MMI.
Semakin tinggi MMI, semakin besar potensi dampak kerusakan yang dipicu guncangan gempa. BMKG menginformasikan adanya gempa susulan dengan M 5,0 yang terjadi pada pukul 05.19 WIB pada hari yang sama, yang berada di kedalaman 12 km.