Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sjafrie Ingatkan ASEAN Harus Solid Saat Hadapi Ketegangan Geopolitik

Acara ASEAN Defense Ministerial Meeting 2025 di Malaysia yang diikuti Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Acara ASEAN Defense Ministerial Meeting 2025 di Malaysia yang diikuti Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Intinya sih...
  • Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ikuti pertemuan ADMM di Malaysia, tekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama ASEAN dalam menghadapi tantangan keamanan.
  • Sjafrie lakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Malaysia, Mohamed Khaled bin Nordin, untuk perkuat kerja sama pertahanan dan kolaborasi industri pertahanan.
  • Sjafrie dukung penuh Timor Leste menjadi anggota penuh ASEAN, sampaikan komitmen Indonesia untuk membantu meningkatkan kapasitas militer Timor Leste.

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengikuti pertemuan para Menhan se-ASEAN atau ASEAN Defence Ministeral Meeting (ADMM) di Penang, Malaysia pada 25-27 Februari 2025. Di dalam pertemuan tersebut, Sjafrie mengingatkan koleganya dari negara-negara ASEAN bahwa organisasi itu harus tetap solid, adaptif dan proaktif dalam menjaga keamanan sebagai pondasi kemakmuran di kawasan. 

Beragam tantangan seperti sengketa teritorial, ancaman siber dan ketegangan geopolitik, kata Sjafrie, hanya bisa dihadapi dengan kerja sama yang kuat dan berbasis kepentingan kolektif. "Jadi, hal itu bisa diatasi bukan dengan adanya pengaruh eksternal," ujar Sjafrie di dalam keterangan tertulis pada Jumat (28/2/2025). 

Menteri dari Partai Gerindra itu juga mengingatkan pemanfaatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dalam pertahanan harus dilakukan secara bertanggung jawab. "Ini semua demi keamanan yang lebih inovatif dan berkelanjutan," tutur dia. 

"Dengan mengutamakan diplomasi, solidaritas serta hubungan yang erat antara negara dan masyarakat, ASEAN dapat terus menjadi pilar stabilitas global dan memastikan kawasan yang aman, damai serta sejahtera," katanya. 

1. Bertemu Menhan negara lain, termasuk Malaysia

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika menghadiri acara ASEAN Defence Ministerial 2025 di Malaysia. (Dokumentasi Kemenhan)
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika menghadiri acara ASEAN Defence Ministerial 2025 di Malaysia. (Dokumentasi Kemenhan)

Sementara, di sela-sela ADMM 2025, Sjafrie menyempatkan diri untuk melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan Menhan dari negara lain. Salah satu yang diajak bertemu adalah Menhan Negeri Jiran, Mohamed Khaled bin Nordin, pada 26 Februari 2025 lalu. 

Khaled mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat kerja sama pertahanan dengan Indonesia. Upaya itu sudah dilakukan antara lain lewat Forum GBC Malindo. 

"Forum itu untuk membahas pengelolaan perbatasan, pendidikan dan latihan militer bersama hingga kolaborasi dalam industri pertahanan yang tercermin dari kepercayaan Malaysia terhadap produk pertahanan Indonesia," kata Sjafrie. 

Salah satu alutsista buatan Indonesia yaitu Nurtanio N-219 telah dipesan oleh Malaysia. Selain itu, Malaysia juga berpartisipasi dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025. Itu juga merupakan komitmen bersama dalam menjaga stabilitas kawasan. 

"Indonesia optimistis kerja sama pertahanan dengan Malaysia akan terus berkembang dan memberikan manfaat strategis bagi kedua negara serta kawasan ASEAN secara keseluruhan," tutur dia. 

2. Indonesia dukung Timor Leste jadi anggota penuh di kawasan ASEAN

Acara ASEAN Defense Ministerial Meeting 2025 di Malaysia yang diikuti Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Acara ASEAN Defense Ministerial Meeting 2025 di Malaysia yang diikuti Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Menhan Sjafrie juga bertemu dengan koleganya dari Timor Leste, Donaciano do Rosario da Costa. Salah satu poin yang disampaikan oleh Sjafrie yakni dukungan penuh bagi Timor Leste untuk menjadi anggota penuh ASEAN. 

"Itu sejalan dengan komitmen bersama dalam membangun kawasan yang aman dan damai," kata menteri yang dulu adalah jenderal di TNI itu. 

Kerja sama militer antara Indonesia dan Timor Leste juga tergolong erat. Kedua pihak sepakat tetap menjaga hubungan melalui komite teknis mengenai keamanan perbatasan.

Selain itu, Indonesia juga terus berkomitmen untuk membantu meningkatkan kapasitias militer Timor Leste lewat pendidikan, pelatihan dan memperluas kerja sama di bidang industri pertahanan dan interoperabilitas. 

3. Menhan Sjafrie ajak Thailand berkolaborasi di sektor teknologi agraria

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika bertemu dengan Menhan Thailand, Phumtham Wechayacai di Penang. (Dokumentasi Kemenhan)
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika bertemu dengan Menhan Thailand, Phumtham Wechayacai di Penang. (Dokumentasi Kemenhan)

Sjafrie juga menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Thailand, Phumtham Wechayacai di sela-sela ADMM 2025. Ia mengajak Thailand untuk tidak saja memperkuat sektor pertahanan, tetapi juga menjajal bidang lainnya seperti teknologi agraria. Apalagi Thailand merupakan salah satu contoh nyata negara di kawasan ASEAN yang mampu melakukan swasembada beras, bahkan mengekspornya. 

"Saya sangat mengapresiasi hubungan yang solid di antara kedua negara dan mengajak Thailand untuk memperluas kolaborasi tidak hanya di sektor pertahanan tetapi juga dalam teknologi agraria," ujar Sjafrie. 

Sementara, kerja sama di bidang riset dan teknologi diharapkan Sjafrie juga dapat terjalin erat dengan Negeri Gajah Putih itu. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us