Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stafsus BPIP: Perlu Menggerakkan Pasukan Militer untuk Lindungi Natuna

KRI Teuku Umar-385 mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo mengatakan, masalah terkait Natuna harus diselesaikan secara hukum internasional.

Alasannya, karena Indonesia memiliki posisi yuridis yang cukup kuat. Dia menyebutkan beberapa hal yang perlu dilakukan Indonesia dalam menghadapi kasus Natuna dengan Tiongkok.

1. Indonesia perlu menggerakkan pasukan militer guna melindungi wilayah kedaulatan RI

(KRI Tjiptadi-381 saat sedang melakukan Operasi Siaga Tempur Natuna 2020) ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Romo Benny mengatakan, Indonesia perlu melindungi kawasan perairan Natuna dengan menggerakkan pasukan militer guna melindungi wilayah kedaulatan RI.

Langkah lainnya, perlu membangun opini serta diplomasi di kawasan Asia dan dunia bahwa Natuna wilayah Kedaulatan RI

"Lewat upaya diplomasi dan menggalang dukungan internasional," kata Romo Benny melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/1).

2. Elite politik harus satu suara dengan kebijakan Presiden

Kapal nelayan di Selat Lampa, Natuna (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)

Selanjutnya, Romo Benny mengatakan, elite politik perlu satu suara dengan kebijakan Presiden dalam merespons hal ini.

"Tidak boleh bertentangan dengan kebijakan Presiden," katanya.

Lebih jauh, dia mengatakan, masyarakat harus bersatu memberikan dukungan kepada pemerintah. "Dalam arti menjaga kedaulatan NKRI dengan cara bermartabat," ujarnya.

3. Berdayakan nelayan untuk melindungi Natuna

Ilustrasi nelayan melaut. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Terakhir, dia juga menyarankan agar pemerintah dalam hal ini kementerian terkait,  melibatkan nelayan dalam menjaga wilayah Natuna.

Guna memantau kondisi terkini di Natuna, Presiden Joko "Jokowi" Widodo hari ini, Rabu (8/1), bertolak ke Kabupaten Natuna, Provinsi Riau. Dalam kunjungan tersebut, salah satu agenda Jokowi adalah menemui para nelayan.

Dikutip dari keterangan Sekretariat Presiden, Jokowi berangkat sekitar pukul 07.35 WIB, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta, menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us