Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sugiono Gerindra: Soeharto Berjasa Besar Dalam Ekonomi Berkepanjutan

WhatsApp Image 2025-09-23 at 09.51.38 (2).jpeg
Menteri Luar Negeri Sugiono saat press briefing dengan media usai pidato Presiden Prabowo soal Palestina di PBB. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Intinya sih...
  • Soeharto berjasa besar terhadap stabilitas nasional dan ekonomi berkelanjutan
  • Gus Dur visioner dalam menyatukan komponen bangsa dan menjaga stabilitas nasional
  • Soeharto sudah tiga kali diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional, namun belum ditetapkan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Sugiono, mendukung usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Keduanya disebut sebagai tokoh nasional yang berjasa besar bagi Indonesia di periode yang berbeda.

“Keduanya menurut kami merupakan pemimpin yang berhasil dan memiliki jasa-jasa yang besar terhadap Republik Indonesia,” kata Sugiono kepada jurnalis, Jumat (7/11/2025).

1. Soeharto berjasa besar terhadap stabilitas nasional

e0c0425b-8016-40bf-9dfa-1fef48b58679.jpeg
Menlu Sugiono dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. (Dok. Kemlu RI)

Sugiono menyampaikan, Soeharto berjasa besar terhadap stabilitas nasional serta pembangunan ekonomi yang dilakukan secara berkelanjutan. Banyak pencapaian yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia di berbagai lapisan.

Di era kepemimpinannya, Soeharto berambisi melakukan pembangunan infrastruktur, pendidikan, transmigrasi hingga ketahanan pangan setelah sukses melalukan swasembada.

“Kita berhasil mencapai swasembada pangan yang merupakan bukti bahwa kesejahteraan masyarakat Indonesia yang paling basic itu terpenuhi," kata Sugiono.

"Saya yakin sebagian besar lapisan pemimpin di Indonesia saat ini juga merupakan orang-orang yang besar di dalam situasi kepemimpinan Beliau, dan merupakan hasil dari buah dan kerja keras Beliau sebagai pemimpin pada saat itu," sambungnya.

Pada era Soeharto, ia menambahkan, Indonesia menjadi negara yang disegani di Kawasan Asia Tenggara bahkan pada level Asia.

“Secara ekonomi juga pada saat itu kita dianggap sebagai satu negara yang besar, kita diperhitungkan sebagai macan Asia dan itu menempatkan Indonesia pada posisi yang strategis,” ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) RI itu.

2. Gus Dur visioner menyatukan komponen bangsa

WhatsApp Image 2025-09-23 at 09.51.38 (1).jpeg
Menteri Luar Negeri Sugiono saat press briefing dengan media usai pidato Presiden Prabowo soal Palestina di PBB. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Sementara itu, dia menambahkan, Gus Dur juga berkontribusi besar terhadap keberlangsungan Indonesia sebagai negara setelah banyak terjadi gejolak di berbagai daerah. Gus Dur senantiasa mengedepankan demokrasi dan pluralisme yang manfaatnya terasa hingga saat ini.

Stabilitas nasional yang tercipta membuat Indonesia bisa terus memulihkan perekonomian nasional usai dilanda krisis moneter.

Sugiono menyatakan, Gus Dur berhasil menjaga stabilitas nasional dengan menekankan bahwa pluralitas atau keberagaman agama, suku, dan etnis merupakan keniscayaan di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

“Beliau seorang yang visioner yang berpikir jauh ke depan bagaimana bisa membangun dan menyatukan seluruh komponen masyarakat, sehingga kesatuan negara Indonesia ini terjaga. Kemudian dilanjutkan oleh presiden-presiden berikutnya dan saya kira itu juga merupakan sebuah jasa besar dari seorang presiden pada saat itu,” kata dia.

3. Soeharto sudah tiga kali diusulkan dapat gelar pahlawan nasional

WhatsApp Image 2025-11-05 at 16.04.37 (2).jpeg
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menteri Kebudayaan Fadli Zon sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, Tanda Kehormatan menghadap Presiden Prabowo untuk membahas usulan pemberian gelar pahlawan nasional pada Rabu (5/11/2025).

Ia melaporkan 40 nama calon pahlawan nasional yang baru diusulkan, serta 9 nama tambahan yang merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, ada 24 nama usulan prioritas dari Dewan GTK setelah dilakukan seleksi, kajian, serta penelitian.

Seleksi dilakukan melalui pertimbangan berbagai aspek, termasuk latar belakang daerah, peran gender, serta kontribusi dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.

Fadli Zon mengatakan, Soeharto juga sudah tiga kali diusulkan menjadi pahlawan nasional. Namun, hingga kini belum ditetapkan.

"Nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali bahkan diusulkan ya, dan juga beberapa nama lain, ada yang dari 2011, ada yang dari 2015, semuanya sudah memenuhi syarat," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Kazakhstan Gabung Abraham Accords, Ingin Punya Relasi Lebih Erat

08 Nov 2025, 08:09 WIBNews