Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei: 74 Persen Pemilih di Pilkada Jakarta Masih Labil Beri Dukungan

Kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir. (IDN Times/Herka Yanis)
Kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir. (IDN Times/Herka Yanis)
Intinya sih...
  • 74% pemilih masih labil dalam menentukan dukungan di Pilkada DKI Jakarta 2024 menurut survei Lembaga Proximity Indonesia.
  • Peluang terbuka bagi kandidat paslon di Jakarta untuk menggaet dukungan jelang pencoblosan pada 27 November 2024.
  • Absennya nama besar seperti Anies Baswedan dan Ahok mempengaruhi dukungan masyarakat, sebagian pendukung potensial bergeser ke pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Proximity Indonesia dalam surveinya mencatat bahwa sebanyak 74 persen pemilih masih labil dalam menentukan dukungan di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Sehingga, masih terbuka peluang bagi kandidat paslon di Jakarta untuk terus menggaet dukungan jelang pencoblosan pada 27 November 2024 mendatang.

"Peluang masih terbuka bagi semua pasangan calon di Pilgub Jakarta, karena sampai saat ini baru 26 persen pemilih yang bisa dikategorikan sebagai strong voters, artinya masih ada 74 persen pemilih yang belum sepenuhnya mantap dengan pilihannya atau masih mungkin berubah pilihan sampai hari pencoblosan Pilgub Jakarta," ujar pendiri sekaligus peneliti dari Proximity, Whima Edy Nugroho dalam paparannya, Selasa (10/9/2024).

"Hal ini menunjukkan bahwa peluang bagi para calon masih sangat terbuka, terutama dengan besarnya persentase pemilih yang belum sepenuhnya mantap," sambungnya.

1. Dipengaruhi absennya nama-nama kuat

Anies dan Ahok (IDN Times/Aditya Pratama)
Anies dan Ahok (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemungkinan besar dukungan masyarakat yang tidak terlalu kuat terhadap calon kepala daerah itu dipengaruhi absennya sejumlah nama besar dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Mungkin dipengaruhi oleh absennya nama-nama besar seperti Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok), yang selama ini dominan dalam berbagai survei elektabilitas sebelum masa pendaftaran calon gubernur Jakarta," ucap Whima.

2. Pendukung Anies dan Ahok bergeser ke Pramono-Rano

Pramono Anung dan Rano Karno dalam acara bincang-bincang bersama awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024).
Pramono Anung dan Rano Karno dalam acara bincang-bincang bersama awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024).

Whima menyampaikan, sebagian besar pendukung Anies dan Ahok potensial bergeser ke pasangan calon Pramono Anung dan Rano Karno.

Namun ia tak memungkiri masih banyak dari pendukung kedua mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang belum menentukan pilihan.

"Sebagian besar pemilih yang dulunya mendukung Anies atau Ahok sebagian terlihat bergeser ke pasangan Pramono Anung-Rano Karno, sementara sebagian lainnya masih berada

dalam kelompok undecided voters yang belum menentukan pilihan atau masih mempertimbangkan merubah pilihan sampai hari pencoblosan Pilkada Jakarta," jelasnya.

3. Survei digelar 30 Agustus sampai 6 September

Pengunjung kawasan Monas (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Pengunjung kawasan Monas (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Survei dilakukan pada periode 30 Agustus sampai 6 September 2024 di seluruh wilayah kota di Jakarta yang terdistribusi secara proposional. 

Populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta, yang punya hak pilih dalam pilihan gubernur, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan. 

"Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan/Margin of Error (MoE) 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," imbuh Whima.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yosafat Diva Bayu Wisesa
EditorYosafat Diva Bayu Wisesa
Follow Us