Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mencermati Toleransi di Kalangan Perempuan Muslim Indonesia

Peluncuran hasil survei nasional Tren Toleransi di Kalangan Perempuan Muslim Indonesia. Foto dari Facebook/Wahid Foundation

JAKARTA, Indonesia — Pemerintah dan berbagai kelompok masyarakat terus mencari cara untuk menekan munculnya intoleransi yang semakin mengancam keberagaman dan perdamaian di Indonesia. Diperlukan alternatif-alternatif baru yang bisa dilakukan untuk meningkatkan toleransi.

Temuan terbaru dari penelitian Wahid Foundation dan Lembaga Survei Indonesia bersama UN Women memperlihatkan bahwa perempuan bisa menjadi aktor penting dalam menjaga toleransi di Indonesia.

Tren Toleransi Sosial-Keagamaan di Kalangan Perempuan Muslim Indonesia

Default Image IDN

 

Dalam penelitian yang dilakukan Wahid Foundation dan Lembaga Survei Indonesia bersama UN Women pada Oktober 2017 lalu, ditemukan bahwa perempuan cenderung lebih toleran dari pada laki-laki.

Penelitian yang dilakukan terhadap 1500 responden beragam Islam yang terdiri dari 50% perempuan dan 50% laki-laki di 34 provinsi di Indonesia tersebut menunjukan bahwa persentase responden perempuan yang menunjukkan sikap-sikap toleran lebih besar dari pada responden laki-laki.

“Ini adalah hasil survei yang memaparkan potensi toleransi sosial-keagamaan di kalangan perempuan muslim,” demikian penjelasan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid dalam keterangan pers yang diterima Rappler beberapa waktu lalu.

Dalam laporan tersebut ditemukan bahwa 84,9% responden menyatakan dukungannya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan kehidupan bernegara, sementara untuk responden laki-laki persentasenya hanya mencapai 79,2%.

Sebanyak 71% perempuan muslim yang disurvei juga menyatakan bahwa nilai-nilai demokrasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang mereka anut, sedangkan hanya 66% responden laki-laki yang setuju dengan pernyataan tersebut.

Yang juga menarik adalah sebanyak 80,7% responden perempuan memberikan dukungannya terhadap kebebasan setiap warga negara dalam menjalankan ajarang agama apapun sesuai dengan keyakinan mereka. Sedangkan untuk responden laki-laki jumlahnya sebesar 77,4%.

Perempuan berpotensi sebagai agen perdamaian

Default Image IDN

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan harus diikut sertakan dalam meningkatkan toleransi di Indonesia.

“Potensi dan kontribusi dari perempuan dalam perdamaian, sejak dulu, sering kali diabaikan. Oleh karena itu, sekarang inilah saatnya membuka potensi perempuan sebagai agen perdamaian,” demikian pernyataan Sabine Machl, UN Women Representative, dalam keterangan pers yang sama.

Penelitian ini menemukan bahwa perempuan bisa dan harus menjadi aktor strategis dalam upaya berbagai pihak untuk menguatkan toleransi dan perdamaian. Oleh karena itu, salah satu poin rekomendasi yang diajukan sebagai hasil dari penelitian ini adalah agar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak perlu meningkatkan upaya-upaya pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di institusi-institusi Kementerian/Lembaga, organisasi keagamaan, dan komunitas-komunitas sosial kemasyarakatan.

Hasil penelitian ini juga menjadi salah satu bagian dari Festival Toleransi Rakyat yang berlangsung selama tiga hari pada pekan lalu.

Default Image IDN

Festival dengan tema Perempuan Berdaya, Komunitas Damai ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara para pemangku kepentingan, masyarakat desa dan kota, serta pemerintah dalam menguatkan kerja sama sosial, pembangunan demokrasi, dan toleransi. —Rappler.com

Share
Topics
Editorial Team
Sakinah Ummu Haniy
EditorSakinah Ummu Haniy
Follow Us