Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Dikasih Uang Sama Istri, Pria di Bekasi Nekat Akhiri Hidup

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)
Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)
Intinya sih...
  • Korban ditemukan tidak bernyawa setelah mengancam bunuh diri saat berkomunikasi dengan istrinya melalui video call.
  • Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, jasadnya telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut.
  • Depresi bukanlah persoalan sepele, disarankan untuk menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekasi, IDN Times - Pria berinisial HAN (23) ditemukan tewas di rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Rabu (3/12/2025) siang.

Kapolsek Cibarusah AKP Widi Muldiyanto menceritakan, peristiwa itu berawal saat korban dan istrinya DR (30) yang berada di Taiwan, sedang berkomunikasi melalui Video Call. Saat itu, korban meminta istrinya untuk segera mengirimkan sejumlah uang.

"Dia (korban) ngancam-ngancam istrinya, 'kalau kamu enggak kasih uang, saya mau bunuh diri'," katanya, Kamis (4/12/2025).

1. Korban ditemukan tidak bernyawa

Ilustrasi garis Polisi (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Ilustrasi garis Polisi (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Setelah beberapa saat panggilan telepon tersebut berakhir, lanjut Widi, sang istri meminta tolong kepada tetangganya untuk mengecek kondisi HAN di rumahnya.

Saat dicek, warga menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi jasad tergantung di pintu kamarnya. "Saat dilakukan pengecekan dan mengintip lewat jendela mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung," katanya.

2. Tidak ada tanda-tanda kekerasan

Ilustrasi korban lakalantas. (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi korban lakalantas. (IDN Times/Sukma Shakti)

Widi memastikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jasad korban juga telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Dari hasil Pemeriksaan tim inafis Polres Metro Bekasi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan ataupun kekerasan," jelas dia.

3. Layanan telepon konseling kesehatan jiwa

Ilustrasi Telepon. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Telepon. (IDN Times/Aditya Pratama)

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online, yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Macron ke Beijing, Xi Jinping Dorong Hubungan China dan Prancis Makin Erat

04 Des 2025, 20:15 WIBNews