Pilpres 2019: Ternyata PKS Belum Sepakat Mengusung Prabowo

Tarik-menarik masih terjadi di antara partai koalisi

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Presiden PKS Sohibul Iman, melakukan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7).

Pertemuan membahas tentang capres yang akan diusung oleh koalisi mereka. Namun, dalam diskusi tersebut, belum ada kesepakatan bahwa PAN dan PKS juga akan mengusung Prabowo sebagai capres.

Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf menjelaskan dalam politik semua kemungkinan bisa terbuka. Dialog antar partai juga masih terbuka, sehingga PKS belum menyepakati akan mengusung Prabowo atau tidak di Pilpres 2019.

1. Dialog antarpimpinan partai masih terbuka

Pilpres 2019: Ternyata PKS Belum Sepakat Mengusung PrabowoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Muzammil mengungkapkan, semua partai masih membuka dialog dengan partai lainnya. Dan dia katakan bahwa hal itu sangat biasa di dalam koalisi Pilpres. Lanjutnya, di Pilkada DKI saja ada yang mendaftar menit-menit terakhir, apalagi Pilpres.

"Jadi wajar kalau pimpinan partai bertemu dengan siapa saja dan kemudian sampai saat ini masih semua membuka kemungkinan ya itu biasa, gak ada yang istimewa," terang Muzammil di Gedung DPR RI, Senin (16/7).

Ia pun berharap, dengan masih terbukanya dialog antarpimpinan partai, nantinya bisa menghasilkan pemimpin yang terbaik.

"Semua kemungkinan masih mungkin muncul. Dan semua partai kami hormati untuk berdialog dengan siapapun. Mudah-mudahan calon terbaik yang akan memimpin bangsa ini," harapnya.

2. Faktor elektabilitas menjadi salah satu pertimbangan

Pilpres 2019: Ternyata PKS Belum Sepakat Mengusung PrabowoANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A.

Menurut dia, ada beberapa hal yang menjadi faktor pertimbangan partai sebelum memutuskan untuk mengusung kandidat. Antara lain, elektabilitas tokoh dan persiapan partai-partai koalisi.

"Pertama, pertimbangan publik kepada calon, lalu kesiapan koalisi yang lebih besar, kan gak mudah membuat koalisi yang lebih besar. Siapapun karena rata-rata partai kan menginginkan ada calon dari partainya kan. Persoalan lain-lain lah," kata dia.

3. Semua partai ingin memetik keuntungan

Pilpres 2019: Ternyata PKS Belum Sepakat Mengusung PrabowoIDN Times/Vanny El Rahman

Meski PKS belum sepakat mengusung Prabowo di Pilpres 2019, Muzammil pun tak bisa memungkiri bahwa diberbagai hasil survei, nama Prabowo dan Jokowi dipertimbangkan sebagai capres terkuat.

"Jadi saya kira nama Pak Prabowo memang selalu ada di situ. Tapi apakah Pak Prabowo dengan PKS saja atau dengan PAN saja. Atau tiga partai atau dengan koalisi besar lainnya," terang Muzammil.

Lanjutnya, dalam penentuan koalisi dan siapa tokoh yang akan diusung, terjadi tarik menarik karena setiap partai memiliki kepenting cocktail effect (efek ekor jas) atau pengaruh tokoh dengan elektabilitas tinggi yang memberikan keuntungan terhadap elektoral partai.

"Ini kan banyak tarik menarik ya karena semua partai tadi saya katakan dengan cocktail effect ini, semua partai punya kepentingan. Termasuk koalisi Pak Jokowi juga saya kira sama," ucapnya.

Baca Juga: AKBP MY Menendang Seorang Ibu, Kapolri: Anggota Polri Jangan Arogan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya