Tidak Toleransi Terorisme, Jokowi: Itu Tindakan dari Paham yang Keliru

Pemerintah tegas tak berkompromi pada intoleransi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyebut Indonesia sempat dikejutkan dengan aksi terorisme di tengah pandemik COVID-19. Jokowi pun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berkompromi dengan terorisme. Sebab menurutnya, terorisme tindakan yang terlahir dari paham yang salah.

"Kita dikejutkan oleh tindakan kekerasan yaitu terorisme. Tindakan yang lahir dari cara pandang yang keliru, dari paham yang salah, yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama, jelas-jelas kejahatan besar kepada kemanusiaan yang mengancam kerukunan kita dalam berbangsa dan bernegara," kata Jokowi seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/4/2021).

Baca Juga: Perempuan Rentan Jatuh dalam Aksi Radikalisme dan Terorisme

1. Pemerintah komitmen tidak akan berkompromi pada tindakan intoleransi

Tidak Toleransi Terorisme, Jokowi: Itu Tindakan dari Paham yang KeliruPresiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Maka dari itu, Jokowi mengatakan pemerintah terus berkomitmen untuk selalu menghidupkan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat. Dia mengatakan toleransi merupakan bagian yang sangat penting dalam beragama.

"Eksklusivitas dan ketertutupan jelas tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika, dalam hal ini sikap pemerintah tegas tidak akan berkompromi terhadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Jokowi.

2. Jokowi minta para ulama terus menebarkan moderasi beragama agar paham radikalisme hilang

Tidak Toleransi Terorisme, Jokowi: Itu Tindakan dari Paham yang KeliruPembukaan Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama PKB pada Kamis (8/4/2021) (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, Jokowi juga meyakini bahwa para ulama tidak akan kendor untuk terus memberikan nilai-nilai moderasi beragama. Dengan begitu, ia berapa paham radikalisme bisa hilang dari Tanah Air.

"Terus menebarkan moderasi, menjunjung nilai-nilai kerukunan beragama dan antarsesama, sehingga radikalisme terorisme tidak ada lagi di negara yang kita cintai ini, Indonesia," terang Jokowi.

Baca Juga: Mencegah Cikal Bakal Terorisme di Kalangan Millennial

3. Jokowi sebut agama dan nasionalisme tidak bertentangan

Tidak Toleransi Terorisme, Jokowi: Itu Tindakan dari Paham yang KeliruPembukaan Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama PKB pada Kamis (8/4/2021) (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lalu menyampaikan bahwa NU dan PKB mengikuti ajaran dari Syekh KH Hasyim Asyari yang mengatakan agam dan nasionalisme tidak bertentangan, melainkan saling menopang satu sama lain.

"Saya percaya, PKB di hari ini, ke depan dan seterusnya akan terus mewarisi semangat yang mulia tersebut, terus memperkuat fondasi agama dan kebangsaan," ucap dia.

Baca Juga: Teroris Tahu Titik-Titik Rawan dalam Pengaruhi Perempuan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya