Terima Kunjungan Kemenekraf, SBY Akan Gelar Pameran Seni Agustus

- SBY memiliki lebih dari 350 lukisan yang dipamerkan di Cikeas Art Gallery dan Museum SBY ANI di Pacitan
- SBY akan mengadakan pameran lukisan, peluncuran album musik, dan penerbitan karya tulisnya pada tahun 2025
- Pada Agustus 2025, SBY akan meluncurkan "Art Movement" dan merilis album musik "Save Our World" dengan 35 penyanyi lintas generasi
Jakarta, IDN Times – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) berkunjung ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6-RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa barat, Rabu (14/5/2025).
Kepada Menteri Ekonomi dan Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya beserta jajaran, SBY memaparkan perjalanan seninya sejak mulai melukis empat tahun lalu dan telah menghasilkan lebih dari 350 lukisan, sebagian lukisan dipamerkan di Cikeas Art Gallery serta Museum dan Galeri SBY ANI di Pacitan.
“Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery, sedangkan yang utama ada di Museum dan Galeri SBY ANI di Pacitan yang merupakan museum kepresidenan pertama di Asia. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200 sedangkan sisanya di sini," ujar SBY.
Dalam kunjungan ini, SBY juga menyampaikan sederet rencana besarnya di tahun 2025. Mulai dari pameran lukisan, peluncuran album musik, hingga penerbitan karya tulisnya.
1. Cerita SBY awal mula mulai melukis

Saat mendampingi rombongan Kemenekraf berkeliling galeri, SBY menceritakan awal ia mulai melukis. SBY menuturkan, tema yang sering ia angkat dalam lukisannya adalah landscape seperti laut, pantai, dan pegunungan.
Seiring waktu, ia mengeksplorasi subjek lukis lain seperti hewan, rumah-rumah di pedesaan, hingga bangunan artistik. Belakangan, SBY mencoba membuat lukisan bergaya abstrak maupun semi-abstrak.
Lukisan yang dibuat memiliki ukuran yang beragam, mulai dari ukuran kecil hingga besar mencapai panjang tiga meter. Salah satu karya besar yang pernah dibuat adalah lukisan berjudul "The Day God Test Our Faith and Courage.” Lukisan tersebut menggambarkan peristiwa tsunami di Aceh, yang berukuran 310 cm x 140 cm dan diselesaikannya hanya dalam waktu 15 jam.
"Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit," kata SBY.
Pada mulanya, SBY memakai cat akrilik dalam melukis. Namun seiring waktu, ia mulai bereksperimen dengan media lain seperti cat minyak. Beberapa karyanya bahkan diciptakan menggunakan pisau palet, serta teknik finger painting atau melukis dengan jari tangan.
2. SBY akan adakan pameran karya seni Agustus 2025

Pada Agustus 2025, SBY akan mengadakan “Art Movement” atau melukis bersama, yang melibatkan pelukis dari berbagai institusi seni seperti ISI Yogyakarta, ISI Solo, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, dan IKJ, dengan mengangkat tema “Indonesia: A Country of Peace and Hope.”
Masih di bulan yang sama, SBY juga berencana merilis sebuah album musik berjudul “Save Our World,” yang merupakan lagu ciptaannya yang aslinya berjudul “Untuk Bumi Kita.” Lagu tersebut akan dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi yaitu, almarhum Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandi Sondoro, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, Novia Bachmid, Rizwan Fadilah (Njan) serta penyanyi cilik berusia 7 tahun.
Selanjutnya, pada September 2025, SBY akan menggelar pameran lukis tunggal yang memamerkan sekitar 100 karya lukis terbaiknya kepada masyarakat.
Selain aktif dalam melukis dan bermusik, SBY juga menunjukkan minatnya terhadap bidang kepenulisan. Ketertarikannya ini terlihat ketika ia merampungkan edisi ke-3 Buku Kumpulan Puisi dan menyelesaikan novel fiksi bergenre suspense.
3. Dorong peguatan sektor ekonomi kreatif

Pada akhir pertemuan, SBY menyampaikan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai penggerak baru pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” tutur SBY.
Menekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Presiden ke-6 RI itu, yang dikenal memiliki beragam talenta di berbagai cabang seni.
"Penjelasan dan pesan yang Bapak SBY sampaikan tadi, membuat kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya industri kreatif di Indonesia sangatlah penting. Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era tehnologi dan digital saat ini," ujar Riefky.
4. Kemenekraf siap dampingi para seniman untuk daftarkan IP

Menekraf juga turut menyoroti cepatnya pertumbuhan bisnis yang berfokus pada Kekayaan Intelektual (Intellectual Property/IP) di Indonesia saat ini.
"Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pendampingan kepada para Pegiat Ekonomi Kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimilikinya," kata dia.
Pada kesempatan kunjungan ini, Menekraf didampingi oleh Wakil Menteri Irene Umar dan sejumlah pejabat eselon I dan II.