Kendala ini yang Menghambat Identifikasi Korban Gempa Palu

Palu, IDN Times - Proses evakuasi dan identifikasi para korban bencana gempa bumi disertai tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah terkendala oleh terbatasnya jumlah personel.
Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) yang melanda Kabupaten Donggala dan Sigi serta Kota Palu di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9). Sejauh ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis jumlah korban meninggal sudah mencapai 1.374 jiwa.
1. Jumlah personel terbatas

Dokter forensik tim DVI Mabes Polri AKBP Summy Hastry Purwanti menerangkan, dengan terbatasnya jumlah personel tersebut membuat proses identifikasi memakan waktu yang cukup lama.
"Kendala kekurangan personel dokter forensik hanya empat orang dari Mabes Polri," kata Hastry di RS Bhayangkara Palu, Selasa (2/10).
2. Sudah meminta bantuan ke beberapa universitas

Perwira menengah berpangkat melati dua ini menambahkan, pihaknya sebenarnya sudah meminta bantuan personel dari beberapa universitas, namun sampai saat ini masih terkendala transportasi menuju Kota Palu.
“Kita sudah panggil beberapa bantuan dari UI dan UGM untuk kesini sebenarnya,” terangnya.
3. Korban meninggal terus berdatangan ke RS Bhayangkara

Lebih jauh ia menerangkan, untuk kantong jenazah sendiri saat ini sebenarnya mereka masih terus membutuhkan suplai. Sebab, sambungnya, sampai saat ini korban juga masih terus berdatangan.
"Dibilang kurang tapi suplai datang terus dan kita berharap suplai terus ada karena kan jenazah terus berdatangan," ujarnya.
Mari bangun harapan baru untuk saudara-saudari kita di Sulawesi Tengah dengan cara berdonasi ke campaign galang dana #HarapanUntukSulteng oleh IDN Media. Salurkan donasimu melalui kitabisa.com/idnsulteng
















