Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TNI AD Tertarik Beli Drone untuk Antar Logistik di Wilayah Operasi

IMG-20250918-WA0027.jpg
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana saat ditemui di Mabesad, Jakarta (18/9/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Drone digunakan untuk mendukung operasi militer dan pengiriman logistik
  • Semua satuan TNI AD bisa mengoperasikan drone setelah pelatihan khusus
  • Drone yang lebih besar akan dioperasikan oleh TNI AU
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana mengungkap alasan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak menjajaki drone produksi Turki.

Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) disebut untuk mendukung operasi militer, khususnya dalam pengiriman logistik bagi pasukannya maupun untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat.

"Jadi yang sekarang sedang dicoba untuk dioperasionalkan adalah bagaimana kita dropping logistik dengan menggunakan drone," kata Wahyu saat ditemui di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

1. Upaya antisipasi berkaitan dengan masalah keamanan

IMG-20250918-WA0029.jpg
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana saat ditemui di Mabesad, Jakarta (18/9/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Wahyu menyebut, penggunaan drone tidak hanya terbatas untuk operasi militer. Drone ini disebut bisa mengoptimalkan pengiriman logistik dan keselamatan bagi personel. Alutsista ini bisa digunakan untuk membantu masyarakat mengirim logistik di tempat-tempat terpencil.

"Antisipasi beberapa poin efektifitas, berkaitan juga dengan masalah keamanan personil, berkaitan juga dengan keamanan alutsista kita," ujar dia.

2. Semua satuan bisa operasionalkan drone

Presiden Prabowo Subianto ketika berkunjung ke pabrik drone Bayraktar Technology, Istanbul, Turki. (Dokumentasi Bayraktar)
Presiden Prabowo Subianto ketika berkunjung ke pabrik drone Bayraktar Technology, Istanbul, Turki. (Dokumentasi Bayraktar)

Wahyu juga menjelaskan, nantinya semua satuan bisa mengoperasikan drone tersebut. Namun, prajurit yang mengontrol drone itu tentu harus mendapat pelatihan khusus.

"Kalau drone itu pada prinsipnya semua satu operasional kan bisa, ya. Karena drone itu nanti operatornya tentu dilaksanakan pelatihan-pelatihan khusus sehingga tidak pada satu badan pelaksanaan tertentu," beber dia.

3. Drone yang lebih besar akan dioperasikan TNI AU

Ilustrasi Drone Bayraktar dari Turki. (www.army.com.ua)
Ilustrasi Drone Bayraktar dari Turki. (www.army.com.ua)

Meski begitu, Wahyu memastikan, jika drone yang dioperasikan memiliki fungsi tinggi dan kapasitasnya lebih besar, maka akan dioperasional TNI Angkatan Udara (AU).

"Tapi kalau sudah masuk kepada yang fungsinya lebih tinggi lagi, lebih besar lagi, itu ada di penerbangan tni angkatan darat," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sempat meninjau pabrik Baykar pada akhir Juli 2025.

Baykar merupakan perusahaan industri pertahanan Turki yang dikenal sebagai produsen drone tempur Bayraktar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in News

See More

Emir Qatar Temui Raja Abdullah II di Yordania, Bahas Apa?

18 Sep 2025, 20:03 WIBNews