Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekspedisi Macan Tutul Sanggabuana, TNI AD Dapat Temuan Besar

IMG-20250915-WA0009.jpg
Tim Ekspedisi Macan Tutul Jawa yang dilepas Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Februari 2025 (dok. Dispenad)
Intinya sih...
  • Survei populasi individu Macan Tutul Jawa dengan metode ilmiah dan protokol standar baru
  • Jadi dasar dalam usulan perubahan fungsi hutan Sanggabuana menjadi kawasan konservasi
  • Keterlibatan prajurit Menlatpur Kostrad sangat membantu kegiatan konservasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Tim Ekspedisi Macan Tutul Jawa yang dilepas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, pada Februari 2025 di Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad, Sanggabuana, Kabupaten Karawang, mencatatkan hasil penelitian awal yang menggembirakan.

Dari 40 kamera jebak yang dipasang di kawasan Pegunungan Sanggabuana, terekam 198 aktivitas satwa yang mengungkap keberadaan 19 individu Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) dan Macan Kumbang, termasuk dua anakan macan.

1. Survei populasi individu Macan Tutul Jawa dengan metode ilmiah dan protokol standar baru

IMG-20250915-WA0011.jpg
Tim Ekspedisi Macan Tutul Jawa yang dilepas Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Februari 2025 (dok. Dispenad)

Temuan ini menjadi capaian penting karena survei populasi individu Macan Tutul Jawa dengan metode ilmiah dan protokol standar baru pertama kali dilakukan di kawasan tersebut. Kamera jebak juga mendokumentasikan keberadaan satwa langka lain seperti Elang Jawa, memperkuat status Sanggabuana sebagai kawasan bernilai konservasi tinggi.

Dalam pelepasan tim ekspedisi Februari lalu, Maruli menegaskan, upaya ini merupakan bentuk nyata komitmen TNI AD terhadap kelestarian alam dan ekosistem, sejalan dengan program unggulan TNI AD “Bersatu Dengan Alam”.

“Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keanekaragaman hayati demi kelangsungan hidup generasi mendatang. TNI AD akan terus mendukung kegiatan pelestarian hutan lindung seperti ini,” ujar Maruli.

2. Jadi dasar dalam usulan perubahan fungsi hutan Sanggabuana menjadi kawasan konservasi

IMG-20250915-WA0008.jpg
Tim Ekspedisi Macan Tutul Jawa yang dilepas Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Februari 2025 (dok. Dispenad)

Koordinator Tim Survei Macan Tutul Jawa Sanggabuana dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Bernard T Wahyu Wiryanta menyebut, hasil survei tahap pertama menjadi masukan penting bagi pemerintah.

Ia menyebut, data ini akan menjadi dasar dalam usulan perubahan fungsi hutan Sanggabuana menjadi kawasan konservasi agar ada kepastian hukum terhadap status hutan, dan upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat lebih maksimal.

“Dengan adanya survei populasi ini, selain mendapat data individu Macan Tutul Jawa, juga dilakukan mitigasi ancaman dan pemetaan preferensi pakan. Data ini akan menjadi dasar penting dalam usulan perubahan fungsi hutan Sanggabuana menjadi kawasan konservasi, sehingga ada kepastian hukum terhadap status hutan dan upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat lebih maksimal,” kata Bernard.

3. Keterlibatan prajurit Menlatpur Kostrad sangat membantu kegiatan konservasi

IMG-20250915-WA0013.jpg
Aktivitas Macan Tutul Jawa tertangkap kamera (dok. Dispenad)

Bernard menambahkan, keterlibatan prajurit Menlatpur Kostrad sangat membantu kegiatan konservasi. Selain menjaga agar latihan tempur tidak mengganggu habitat satwa, mereka juga melakukan patroli anti perburuan dan pencegahan perambahan hutan. Kehadiran prajurit terbukti menekan angka perburuan satwa dilindungi secara signifikan di kawasan Sanggabuana.

Hingga Agustus 2025, tahap pertama survei rampung dan kamera jebak dipindahkan ke grid lain untuk tahap lanjutan. Hasil sementara menunjukkan populasi Macan Tutul masih bertahan dengan jumlah signifikan. Namun, temuan ini juga mengingatkan pentingnya perlindungan habitat agar tidak terjadi ancaman ekologis.

Bersama SCF dan pemangku kepentingan lain, TNI AD melalui Menlatpur Kostrad terus memperkuat perannya menjaga keseimbangan alam. Hasil ekspedisi diharapkan mempercepat penetapan Pegunungan Sanggabuana sebagai kawasan konservasi, sekaligus menegaskan komitmen TNI AD hadir bukan hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Curhat Menteri Hukum Supratman Dirujak Publik Sebulan karena Royalti

15 Sep 2025, 12:27 WIBNews